Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Ngerinya Tsunami Covid-19 di India, Warga Terpaksa Angkut Jenazah Ayahnya di Atap Mobil Karena Kehabisan Ambulans

Dwi Nur Mashitoh - Senin, 03 Mei 2021 | 10:43
Pria di India ikat jenazah ayahnya yang meninggal karena Covid-19 di atap mobil gegara tak kebagian ambulans.
Twitter via India Today

Pria di India ikat jenazah ayahnya yang meninggal karena Covid-19 di atap mobil gegara tak kebagian ambulans.

Sosok.ID - Tsunami Covid-19 di India menjadi perhatian dunia internasional.

Negara berpenduduk 1,39 miliar itu tengah mengalami krisis Covid-19.

Fasilitas medis pun dibuat kewalahan oleh banyaknya masyarakat yang positif Covid-19.

Bukan hanya kekuarangan oksigen, rupanya Negeri Bollywood juga kekurangan ambulans.

Baca Juga: Rekor Kasus Baru Lampaui 400 Ribu dalam 24 Jam, Kengerian Tsunami Covid-19 India, Kremasi Dilakukan di Tempat Parkir

Sampai-sampai, ada warga yang terpaksa mengangkut jenazah ayahnya di atap mobil.

Dilansir dari India Today pada Senin (3/5/2021), pemandangan miris itu terlihat di Kota Agra, Uttar Pradesh, India.

Di mana seorang pria mengikat jenazah ayahnya yang meninggal karena Covid-19 di atap mobilnya.

Ia terpaksa melakukan hal tersebut karena tak bisa mendapatkan ambulans untuk mengantar jenazah sang ayah ke tempat krematorium.

Baca Juga: Ternyata Pembatasan di Indonesia Diadopsi Jokowi dari Strategi India, Kini India 350 Ribu Kasus Covid-19 per Hari

Sesampainya di krematorium kota, warga lainnya tak dapat menahan tangis melihat pemandangan itu.

Kota Agra sendiri tengah berperang dengan lonjakan kasus Covid-19 dan infrastruktur yang runtuh.

Setiap harinya, ada sekitar 600 kasus baru yang dilaporkan dari kota tersebut.

Dalam sembilan hari terakhir, 35 orang dinyatakan meninggal dunia karena Covid-19, kata sumber.

Baca Juga: Dijemput Satgas Covid-19 Baik-baik, 60 WN India Diduga Bikin Huru-hara saat Diminta Isolasi, TNI-Polri Sampai Turun Tangan

Di tengah keterbatasan ambulans, masyarakat setidaknya harus menunggu 6 jam untuk mengangkut jenazah Covid-19 ke tempat kremasi.

Rumah sakit swasta di kota tersebut tidak menerima pasien.

Pasien dari distrik terdekat, yakni Mainpuri, Firozad, dan Mathura ikut mengirim pasien ke kota tersebut.

Aktivis sosial Yogesh Malhotra mengatakan kepada India Today bahwa jumlah kasus dan kematian di Kota Agra terus mengalami peningkatan.

Baca Juga: 60 WN India Bikin Onar Saat Diminta Isolasi, Negaranya Diketahui Sedang Tsunami Covid-19, Anggota DPRD DKI Resah: Indonesia Harus Tegas!

Ketua Partai Samajwadi di distrik tersebut, Ramgopal Baghel menyalahkan pemerintah daerah dan pusat atas situasi tersebut.

"Kita semua dapat melihat bahwa BJP telah sepenuhnya gagal menangani pandemi ini.

"Kegagalan partai akan terungkap kali ini.

"Kurangnya fasilitas medis untuk pasien seperti oksigen, tempat tidur, dan obat-obatan dapat terlihat dengan jelas.

Baca Juga: Rakyat Sendiri Dilarang Mudik, 454 WN India Justru Tiba di Indonesia, Doni Monardo Sentil Pemerintah: Jangan Mudik Tidak Boleh, WNA Difasilitasi

"BJP menyesatkan orang dengan membuat janji palsu," katanya kepada India Today.

(*)

Source : India Today

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x