Melansir dariSciencedirect.com, teknologi ini memungkinkan kapal selam mampu merubah karbondioksida di dalam deck kapal menjadi oksigen.
Teknologi AIP juga memungkinkan kapal selam bertempur dan bersmebunyi lebih lama di dalam air.
Dalam laporan dari hasil penelitian tersebut, banyak kapal selam yang beroperasi sekarang ini memang hanya membawa sedikit persediaan oksigen bagi awak kapalnya.
Hal itu dikarenakan tempat penyimpanan yang tidak memadahi untuk membawa tabung menyimpan oksigen dengan skala besar.
Kapal tipe 039A dilaporkan dilengkapi dengan teknologi AIP asli.
Dilengkapi dengan enam tabung torpedo 533 milimeter, kapal selam tersebut dilaporkan dapat meluncurkan rudal jelajah anti-kapal YJ-2 (YJ-82), diluncurkan dalam kapsul apung, dan kombinasi homing pasif Yu-4 (SAET-50) dan Yu-3 (SET-65E) torpedo penggerak aktif / pasif.
Sayangnya tidak ada penjelasan mengenai sistem kontrol apa yang dipasang pada Yuan-class.
Ada juga spekulasi bahwa beberapa kapal kelas akan dilengkapi dengan sistem peluncuran vertikal untuk rudal jelajah anti-kapal yang lebih baru seperti YJ-18, rudal anti-kapal supersonik paling modern China yang dirancang khusus untuk mengalahkan Sistem Tempur Aegis.
YJ-18 diduga telah ditempatkan di kapal perang Angkatan Laut China.
China diperkirakan akan memasok Angkatan Laut Pakistan dengan 8 SSK Yuan-class yang dimodifikasi pada tahun 2028 dengan harga sekitar $4 hingga $5 miliar(sekitar Rp 57 triliun).