Penyesalan Vladimir Putin Tak Bisa Bantu Pencarian KRI Nanggala-402, Rusia Tawarkan Bantuan Lain, Dari Pengadaan Kapal Selam Baru Hingga Pertukaran Tentara: Untuk Strategi Pertahanan

Kamis, 29 April 2021 | 14:57
Kolase Sun/Kompas.com

Penyesalan Vladimir Putin Tak Bisa Bantu Pencarian KRI Nanggala-402, Rusia Tawarkan Bantuan Lain, Dari Pengadaan Kapal Selam Baru Hingga Pertukaran Tentara: Untuk Strategi Pertahanan

Sosok.ID - Presiden Rusia, Vladimir Putin akui menyesal tak bisa ikut membantu Indonesia saat KRI Nanggala-402 dinyatakan hilang.

Bukan tanpa alasan, jarak negara menjadi penyebab sulitnya Rusia mengirim bantuan baik alat pelacak maupun tenaga ahli demi membantu pencarian KRI Nanggala-402.

Diketahui beberapa waktu lalu salah satu kapal selam Indonesia, KRI Nanggala-402 dinyatakan hilang kontak.

Beberapa negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan Australia langsung mengirim bantuan untuk ikut mencari keberadaan KRI Nanggala-402.

Baca Juga: Kapal Selam U-214 Calon Pengganti KRI Nanggala-402, Dilengkapi Fitur AIP Terintegrasi Penuh untuk Seluruh Operasi dan Misi Modern

Hal tersebut jadi penyesalan terbesar Vladimir Putin lantaran tak bisa membantu negara sahabatnya tersebut.

Rasa penyesalan dan simpati terhadap insiden tenggelamnya KRI Nanggala-402 tersebut diungkap oleh Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva baru-baru ini.

Dalam konferensi pers dengan sejumlah media, Rabu (28/4/2021) Lyudmila mengungkapkan rasa bela sungkawa dari Vladimir Putin untuk Indonesia.

Tak sampai di situ saja, Lyudmila juga menyampaikan pesan dari Putin untuk menawarkan bantuan lain mengenai kemiliteran pada Indonesia.

Baca Juga: Bak Berkaca dari Insiden KRI Nanggala 402, Indonesia Ditawari Bantuan Alat Canggih hingga Kerja Sama Militer dari Rusia, Sempat Singgung Pengadaan Alutsista

Melansir dari Kompas.com, sejumlah opsi tawaran bantuan pun disampaikan oleh Dubes Rusia tersebut.

“Kami menawarkan Indonesia bantuan yang diharap dapat mencegah insiden serupa terulang di masa depan, (bantuan berupa) sistem deteksi,” kata Lyudmila.

Tak hanya menawari alutsista militer baru bagi Indonesia yang baru saja kehilangan salah satu kapal selamnya.

Rusia juga menawarkan alat pendeteksi yang mampu mendeteksi dini ketika situasi seperti yang dialami KRI Nanggala-402 terjadi.

Baca Juga: Kekuatan Indonesia Berkurang Setelah Insiden KRI Nanggala-402, Tiongkok Langsung Kirim 3 Kapal Perang Perbatasan Natuna, Ambisi Kuasai Laut China Selatan Kembali Gencar Dilakukan!

(KOMPAS.COM)
(KOMPAS.COM)

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva dalam konferensi pers pada Rabu (28/4/2021).

Selain itu secara resmi Vladimir Putin juga mengungkapkan rasa bela sungkawa kepadan Presiden Jokowi dan seluruh rakyat Indonesia, Senin (26/4/2021) kemarin.

Hubungan antar kementerian pertahanan dua negara ini memang terjalin cukup baik.

Bahkan sesuai penuturan Dubes Rusia, mereka siap bila Indonesia sewaktu-waktu membutuhkan bantuan termasuk dalam pengadaan senjata militer maupun pembelajaran strategi militer bagi tentara.

“(diskusi) Bukan hanya terkait pengadaan alutsista, tapi juga tentang kemungkinan pertukaran tentara indonesia ke akademi militer Rusia untuk mempelajari berbagai strategi pertahanan militer, tahun ini baik online dan offline,” kata dia.

Baca Juga: Dalam Sekejap Bisa Sampai Dasar Laut, Mantan Awak KRI Nanggala-402 Ungkap Momen Alami Blackout: 10 Detik Merosot 90 Meter

Melansir dari Sosok.ID yang mengutip dari Harian Kompas, korps satuan kapal selam Indonesia memang memiliki hubungan cukup baik dengan Angkatan Laut Rusia bahkan sejak negara tersebut masih bernama Uni Soviet.

Baca Juga: Bodi KRI Nanggala 402 Ditemukan Terbelah 3, TNI AL Bantah Isu Kapal Selam Tenggelam Ditembak Musuh, Asrena KSAL Tunjukkan Bukti

12 kapal selam pertama Indonesia diketahui dibeli dari Uni Soviet kala itu.

Bahkan tentara angkatan laut kala itu ada yang diberangkatkan ke Rusia demi mempelajari mengenai kapal selam.

(*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kompas.com, harian kompas

Baca Lainnya