Terlebih lagi kapal-kapal itu diduga dikendalikan oleh Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).
Dikutip Sosok.ID dari Express UK, Kamis (29/4/2021) Maret 2021 lalu, sebanyak 200 kapal penangkap ikan China berkerumun di sekitar Whitsun Reef.
Kerumunan kapal-kapal penangkap ikan China ini membuat Filipina merasa terancam.
Manila sempat meminta kapal-kapal China itu untuk meninggalkan Whitsun Reef lantaran mengancam zona ekonomi ekslusif mereka.
Namun China berkelit dan mengatakan bahwa kapal-kapal itu hanya berlindung dari cuaca buruk.
Melansir Kontan.co.id, Kedutaan Besar China di Manila pun mengatakan tak ada milisi maritim seperti yang dituduhkan.
Namun keraguan terus muncul di pemerintahan Barat jika milisi maritim itu memang ada.
Terlebih saat penampakan fisik kapal-kapal penangkap ikan itu lebih mirip kapal militer yang tengah menyamar.
Keraguan ini dibongkar oleh mantan direktur operasi di Pusat Intelijen Gabungan Komando Pasifik AS, Carl Schuster.