Sosok.ID - Rasa duka masih dirasakan oleh rakyat Indonesia atas insiden KRI Nanggala 402.
Tak ingin insiden KRI Nanggala 402 terulang lagi, Rusia siap tawarkan bantuan sejumlah alat canggih untuk Indonesia.
Bukan hanya itu, bersamaan dengan tawaran bantuan untuk insiden KRI Nanggala 402, Rusia juga sempat menyinggung soal kerja sama militer dengan Indonesia.
Dilansir Sosok.ID dari Kompas TV pada Sabtu (24/4/2021) pukul 9.04 WITA, KRI Nanggala 402 akhirnya ditemukan usai dinyatakan tenggelam.
Sebanyak 53 awak kapal selam milik TNI AL ini pun dinyatakan gugur saat bertugas.
Melalui visual yang disajikan kapal MV Swift Rescue milik Singapura, bodi KRI Nanggala 402 ditemukan terbelah jadi 3 bagian di kedalaman 838 meter.
Sebelumnya, KRI Nanggala 402 dilaporkan hilang kontak di utara perairan Bali pada Rabu (21/4/2021).
Insiden tenggelamnya KRI Nanggala 402 ini mendapatkan perhatian dari sejumlah negara, termasuk Rusia.
Dikutip Sosok.ID dari Kompas.com, Kamis (29/4/2021) saat KRI Nanggala 402 hilang kontak, Rusia sempat tawarkan bantuan pencarian pada Indonesia.
Namun lantaran jarak geografis yang terlalu jauh, sebelum bantuan dikirimkan, KRI Nanggala 402 sudah lebih dulu ditemukan.
Atas insiden tersebut, Presiden Rusia, Vladimir Putin pun telah sampaikan belasungkawa pada Indonesia, Senin (26/4/2021).
Bukan hanya itu, Rusia juga menunjukkan dukungan kepada lewat tawaran bantuan.
Melansir Kompas.com, tawaran bantuan ini disampaikan oleh Dubes Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva.
Pada konferensi pers Rabu (28/4/2021), Lyudmila Vorobieva mengatakan Rusia siap tawarkan bantuan alat canggih agar insiden KRI Nanggala 402 tak terulang.
Alat canggih ini adalah sebuah sistem deteksi.
“Kami menawarkan Indonesia bantuan yang diharap dapat mencegah insiden serupa terulang di masa depan, (bantuan berupa) sistem deteksi,” kata Lyudmila Vorobieva.
Meski belum bisa memberitahu detil bantuan, Lyudmila Vorobieva mengatakan alat canggih ini dapat melakukan deteksi dini ketika situasi seperti insiden KRI Nanggala 402 terjadi.
"Kami siap bekerja sama dengan Indonesia," tegasnya.
Bukan hanya menawarkan bantuan terkait insiden KRI Nanggala 402, Rusia juga terus menjalin hubungan dengan Kementerian Pertahanan Indonesia.
Melansir Kompas.com, beberapa kali, Menhan Prabowo Subianto juga telah mengunjungi Rusia untuk mendiskusikan kerja sama pertahanan militer.
Salah satunya adalah mendiskusikan pengadaan alutsista dan pertukaran tentara untuk akademi.
“(diskusi) Bukan hanya terkait pengadaan alutsista,"
"Tapi juga tentang kemungkinan pertukaran tentara indonesia ke akademi militer Rusia untuk mempelajari berbagai strategi pertahanan militer, tahun ini baik online dan offline,” pungkas Lyudmila Vorobieva.
(*)