"Tadi juga warga Hiu Kencana meminta untuk kapal ini bisa diangkat," ujar dia.
Untuk merealisasikan hal ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan organisasi ISMERLO.
"Apa yang bisa dilakukan dengan kondisi seperti ini, karena dengan badan tekan yang masih utuh tadi. Apakah ditali, apakah ditusuk kemudian diangkat seperti jangkar itu bagaimana nanti akan kita bahas lebih lanjut," jelasnya, mengutip Tribun Bali.
Jika berhasil diangkat, evakuasinya akan di bawa ke Surabaya atau Banyuwangi.
"Seperti waktu paparan kemarin saya sampaikan begitu masuk sub-sunk tahap evakuasi, evakuasinya nanti kita tindak lanjuti ke Surabaya atau sesuai dengan permintaan keluarga, karena di Banyuwangi ini ada tiga orang," katanya.
Sementara mengenai berapa lama kapal selam bisa terangkat, Yudo masih belum bisa memberikan jawaban.
"Untuk berapa lama nanti, akan kita diskusikan dulu, karena ini sangat langka tentang evakuasi dari laut dalam yang sampai 838 meter," kata dia.
Kata Yudo, yang terpenting pihaknya telah berupaya untuk mewujudkan niatan mengangkat kapal selam buatan Jerman tersebut.
Lebih lanjut Yudo mengatakan bahwa KRI Nanggala-402 ini tidak hanya sekedar diangkat, tetapi juga untuk dilakukan investigasi menyeluruh.
Yudo berharap hal itu dapat membantu mencegah kejadian serupa terulang di masa depan.