Sosok.ID - Kabar duka datang dari keluarga aktris film, Dian Sastrowardoyo baru-baru ini.
Ayah mertuanya, Adiguna Sutowo dikabarkan meninggal dunia pada hari Minggu (18/4/2021) pagi.
Istri Indraguna Sutowo sendiri yang mengumumkan kabar duka tersebut melalui akun Instagram pribadinya.
Dalam unggahan tersebut, pemain film Ada Apa Dengan Cinta (AADC) menyertakan foto sosok mertuanya tersebut.
Tak hanya itu saja, Dian Sastro juga menyertakan doanya terhadap ayah mertuanya tersebut.
"Selamat jalan, Papa Guna," tulis Dian Sastro di akun Instagram-nya,
"Beliau meninggalkan kita pada 18 April pukul 04.00 dini hari tadi," lanjut Dian.
"Semoga dimaafkan segala kesalahan beliau, dan diterima amal ibadahnya," pungkas Dian Sastro.
Sosok Adiguna Sutowo sendiri bukan memang bukan orang sembarangan termasuk di dunia bisnis Tanah Air.
Ia adalah anak dari purnawirawan Jenderal TNI yang beralih menjadi pengusaha.
Adiguna Sutowo sendiri adalah anak dari Ibnu Sutowo.
Ibnu Sutowo tercatat sebagai tokoh militer Indonesia yang pernah mengembangkan Permina (Perusahaan Minyak Nasional).
Permina adalah cikal bakal perusahaan milik negara dalam bidang perminyakan menjadi cikal bakal Pertamina.
Tak hanya sebagai tokoh Permina saja, namun Ibnu Sutowo juga pernah menjabat sebagai Menteri Minyak dan Gas Bumi Indonesia.
Ibnu adalah lulusan sekolah kedokteran di Surabaya, pada tahun 1940 ia pernah bekerja sebagai dokter di Palembang dan Martapura.
Selepas Indonesia merdeka, ia sempat bertugas sebagai Kepala Jawatan Kesehatan Tentara se-Sumatra Selatan (1946-1947).
Pada tahun 1955, Ibnu Sutowo diangkat sebagai Panglima Tentara Teritorial II Sriwijaya.
Dua tahun menjabat Panglima TT-II Sriwijaya, pada 1957 atas penunjukan A.H Nasution (saat itu KSAD) untuk mengelola PT Tambang Minyak Sumatra Utara (PT Permina).
Kemudian tahun 1968, Permina dan perusahaan minyak milik negara lainnya dilebur enjadi satu dan berubah nama menjadi Pertamina.
Ibnu Sutowo kemudian menjadi direktur utama kurun waktu 1968-1976.
Dilansir dari Tribunjambi.com yang mengutip dari id.wikipedia.org, Harian Indonesia Raya pimpinan Mochtar Lubis pada 30 Januari 1970 memberitakan bahwa simpanan Pria kelahiran Yogyakarta itu mencapai Rp 90,48 miliar (kurs rupiah saat itu Rp 400/dolar).
Atas dugaan inilah kemudia Presiden Suharto membentuk tim yang bernama Komisi Empat untuk menyelidiki dugaan korupsi di Pertamina.
Tim ini menghasilkan laporan yang menyimpulkan terjadinya beberapa penyimpangan.
Tahun 1975, Pertamina jatuh krisis, kemudian pada 1976 Ibnu mengundurkan diri sebagai Dirut.
Kala ditinggal Ibnu Sutowo, Pertamina dalam kondisi utang US$ 10,5 miliar.
Setelah tidak menjadi direktur utama Pertamina, Ibnu Suwoto masuk ke PT Golden Mississippi.
Pada 1973, Tirto Utomo, yang merupakan bawahan Ibnu, sedang membuat produk air mineral kemasan dengan merek Aqua.
Kala itu belum ada perusahaan air mineral di Indonesia.
Ternyata peluang bisnis tersebut benar-benar membuat sukses keduanya.
Dan akhirnya Ibnu Sutowo menjadi Dirut perusahaan tersebut.
Namun pada tahun 1988 ia undur diri dari Dirut PT Aqua Golden Mississippi dengan alasan Aqua harus dikelola oleh yang lebih muda.
Dari hasil kerja Ibnu Sutowo inilah yang membawa keluarga Sutowo masuk ke dalam jajaran keluarga konglomerat.
Bahkan salah satu asetnya yang megah adalah Sultan Hotel di Senayan.
Ibnu Sutowo menghembuskan nafas terakhirnya pada 12 Januari 2001.
Kekayaan Ibnu kemudian diwariskan kepada keturunannya termasuk sang cucu Maulana Indraguna Sutowo, suami dari artis cantik Dian Sastrowardoyo. (*)