"Handphone saya disita dua hari sama orang-orang di rumah sana, saya dicaci maki terus pada saat itu, tanggal 24 Februari, saya tidak diperbolehkan keluar dari rumah," beber Irni.
Bahkan menurut Irni, ia juga tidak mendapatkan kebebasan untuk menggunakan kamar kecil.
"Saya di dalam kamar pun diawasi terus sama dua orang itu, mau masuk kamar mandi pun saya harus minta izin," ungkap dia.
"Sampai handphone saya pun dikeloni sama mereka."
Bukan cuma itu, saat ditahan, ia mengaku mengalami kekerasan fisik dan verbal.
"Pada saat itu, orangnya ngomong sampai mata aku dicolok-colok, sampai dia ngatain aku gila, segala macam, pokoknya caci maki."
Irni menuturkan, alasan Desiree dan Bams menyita ponselnya adalah untuk melihat jejak pesan Irni dengan orang berinisial M yang diduga Mikavita Wijaya, istri Bams.
"Mau lihat chattingan saya sama orang yang biasa saya ngomong, M, yang biasa saya suka teleponan," ujar Irni.
Ia mengisahkan pelaku dengan inisial D dan B, diduga kuat Desiree dan Bams.
"Tanggal 25 pagi saya dikatai sama orang yang D, saya diancam mau dibawa ke penjara sama yang D ini," ujar Irni.