Keberadaan informasi tersebut, yang didistribusikan oleh Bot dengan harga tertentu, pertama kali dilaporkan oleh publikasi teknologi Motherboard.
Tapi kini, seluruh kumpulan data dibuat tersedia secara gratis.
Artinya, bisa dijarah oleh siapa pun yang memiliki keterampilan dasar dalam dunia peretasan.
Walaupun tidak mutakhir, data tersebut dapat digunakan penjahat dunia maya untuk menyamar atau menipu orang lain.
"Basis data sebesar itu, yang berisi informasi pribadi seperti nomor telepon, dari banyak pengguna Facebook pasti akan mengundang pelaku kejahatan untuk melakukan upaya peretasan," kata Gal kepada Business Insider.
Informasi tersebut ditawarkan dengan kredit digital senilai beberapa euro di situs terkenal untuk peretas tingkat rendah.
Gal mengatakan dia telah memverifikasi keaslian setidaknya beberapa data dengan membandingkannya dengan nomor telepon orang yang dia kenal.
Jurnalis lain mengatakan bahwa mereka juga dapat mencocokkan nomor telepon yang diketahui dengan detail di tempat pembuangan data.
Gal mengatakan kepada Reuters bahwa pengguna Facebook harus waspada terhadap "serangan rekayasa sosial" oleh orang-orang yang mungkin telah memperoleh nomor telepon mereka atau data pribadi lainnya dalam beberapa bulan mendatang.
(*)