Sosok.ID - China meningkatkan kehadiran militernya selama seminggu terakhir.
Tujuannya ialah satu, mempersiapkan serangan ke Taiwan.
Melansir Express.co.id, Pemerintah China Xi Jinping sendiri menganggap Taiwan sebagai provinsi kekuasaannya.
Minggu lalu Taipei memberikan bukti jika sepuluh pesawat militer China memasuki wilayah udaranya.
Baca Juga: Permintaan Kalina Tiap Malam Bikin Vikcy Prasetyo Kewalahan: Padahal Mau Syuting Pagi
Dalam penerobosan itu tercatat ada 20 pesawat China memasuki daerah Taiwan.
Selat Taiwan dan Selat Bashi jadi target utama Beijing.
Express.co.uk yang melansir Financial Times melaporkan, China telah menargetkan wilayah tersebut karena sangat penting bagi pasukan untuk masuk ke perairan terbuka dan wilayah udara di Pasifik Barat.
Laksamana Lee Hsi-ming, mantan kepala staf umum angkatan bersenjata Taiwan, mengatakan kepada Financial Times: "(Serangan) terbaru ini lebih tentang pesan politik daripada tentang signifikansi operasional militer."
“Terbang mengelilingi Taiwan bukanlah terobosan bagi mereka. Mereka mengoperasikan penerbangan melingkar dengan pembom H6 ketika saya masih di kantor. Saya yakin kali ini, mereka tidak punya cukup waktu untuk mempersiapkan diri. Jadi untuk mengekspresikan tekad mereka terhadap AS, mereka terbang ke Pasifik barat tetapi tidak melakukan lingkaran penuh,” jelas Lee.
Namun, Su Tzu-yun, seorang analis di Institut Penelitian Pertahanan dan Keamanan Nasional, sebuah wadah pemikir yang didukung oleh kementerian pertahanan Taiwan mengatakan serangan terbaru adalah eskalasi.