Kala itu, Kompas.com mengangkat kisah anak jalanan yang memiliki semangat untuk meraih mimpi dan menempuh pendidikan tinggi.
Salah satunya adalah Andika.
Sembilan tahun lalu, ia menjadi penjual peyek bayam dan telah selesai menempuh pendidikan di SMA Master alias Masjid Terminal, sebuah sekolah di area terminal Depok yang dikelola oleh Yayasan Bina Mandiri.
Dika masuk SMA di Sekolah Master itu pada 2009.
"Di tahun itu saya bukanlah anak yang berprestasi secara akademik. Saya masuk ke sekolah tersebut karena saya dikeluarkan dari sekolah sebelumnya karena saya bolos sekolah berbulan-bulan pada 2008," ujar Andika, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (27/2/2021).
Ketika Dika dikeluarkan dari sekolah, orangtuanya tidak mampu menyekolahkan dia lagi karena tidak memiliki biaya.
Setelah keluar dari sekolah, selama 1 tahun Dika hidup di jalanan dan menjadi pengamen, pedagang, serta pekerja kasar untuk bertahan hidup.
Pada 2009, Dika mengetahui Sekolah Master dan menempuh pendidikan di sana.
"Saya bisa sekolah di Master dengan gratis sehingga orangtua tidak perlu bingung memikirkan bayaran sekolah seperti di sekolah formal," ujar Dika.