Sosok.ID - Indonesia adalah motor utama ASEAN.
Keberadaan Indonesia di Asia Tenggara tak ubahnya gelandang jangkar dalam sepak bola, dimana perannya sangat dibutuhkan tim ketika menyerang maupun bertahan.
Maka tak heran bila saat ini kudeta Junta Militer Myanmar menuntut Indonesia turut andil dalam penanganan masalah ini.
Kondisi politik di Myanmar masih memanas. Di tengah kondisi tersebut, Menteri luar negeri dari junta militer Myanmar dilaporkan menggelar pembicaraan dengan Indonesia dan Thailand.
Agenda dari Wunna Maung Lwin itu terjadi setelah Asia Tenggara berusaha meredam gejolak karena kudeta pada 1 Februari. Keputusan angkatan bersenjata menahan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi dan tokoh politik lainnya menuai kecaman internasional.
Pertemuan itu terjadi setelah Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi disebut tidak akan segera terbang ke Naypyidaw.
Adalah juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand, Tanee Sanrat, yang membenarkan adanya pertemuan tripartite. Wunna Maung Lwin bertemu saat Menlu Retno juga menggelar pertemuan dengan Menlu "Negeri Gajah Putih", Don Pramudwinai.
"Kami tidak merencanakannya. Tetapi benar (ada pertemuan)," ujar Tanee dalam pesan singkat kepada awak media setempat.
Sumber di Bangkok mengungkapkan, pertemuan antara Don, Retno Marsudi, dan Wunna terjadi atas prakarsa "Negeri Gajah Putih".