Artinya memang seluruhnya sudah tahu bahwa Saleh yang menghukum Danang.
"Jadi waktu itu saya keluar paling pertama dari ksatriaan tanpa dicek pengasuh," kata Saleh.
Dia lalu tiba di rumah Danresimen dan bertemu dengan Kolonel Erwin Sudjono yang sedang pakai singlet dan sarung.
Saleh pikir akan dimarahi, tetapi ia ternyata justru ditawari makan oleh Danresimen.
Saat makan itulah Kolonel Erwin mulai memberi petuah soal nantinya Danang dan dirinya akan menjadi kolega ketika sudah di batalion.
Ada banyak petuah yang disampaikan kolonel Erwin soal itu.
Usai makan, Saleh mengaku tidak mengerti apa yang dibicarakan Kolonel Erwin soal batalion yang disebut Kolonel Erwin.
"Ijin komandan, yang saya tahu itu batalion hanya tiga. Batalion taruna remaja, batalion taruna madya, dan batalion taruna dewasa," kata Saleh kepada Kolonel Erwin.
Kolonel Erwin pun geleng-geleng kepala mendengar jawaban Saleh.
Berikutnya ia langsung bertanya soal kenapa Saleh menghukum Danang.
Saleh lalu menjawab bahwa doktrin di AKMIL menyebutkan bahwa seorang taruna itu terbentuk oleh 80 persen dari didikan seniornya dan 20 persen dari didikan pengasuh.