Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

AHY Tuding Partai Demokrat di-Kudeta Orang Penting Jokowi, Wakil Ketum Gerindra Tantang Sebut Nama: Jangan Cuma Katanya untuk Kesan Seolah Dizalimi!

Rifka Amalia - Selasa, 02 Februari 2021 | 19:00
Agus Harimurti Yudhoyono
KOMPAS.COM/GARRY ANDREW LOTULUNG

Agus Harimurti Yudhoyono

Ia menyebut ada 5 orang pelaku gerakan yang terdiri dari 1 kader Partai Demokrat aktif, 1 kader Partai Demokrat yang sudah6 tahun tidak aktif, 1 mantan kader yang sudah9 tahun diberhentikan dengan tidak hormat karena terlibat korupsi, dan 1 kader yang keluar dari Partai Demokrat sejak 3 tahun lalu.

Baca Juga: Sempurnakan Jiwa Perwira TNI ke Negeri Paman Sam, AHY Kisahkan Potret Ani Yudhoyono di Sudut Ruang Kepresidenan: Maaf Saya Tidak Bisa Mendampingi Pepo dan Memo..

"Sedangkan yang non-kader partai adalah seorang pejabat tinggi pemerintahan yang sekali lagi, sedang kami mintakan konfimasi dan klarifikasinya kepada Presiden Joko Widodo," kata AHY.

Kendati demikian, AHY mengaku telah menerima surat pernyataan kesetiaan dan kebulatan tekad dari seluruh pimpinan Partai Demokrat di tingkat daerah dan cabang seluruh Indonesia.

"Insya Allah, gerakan ini dapat ditumpas oleh kesetiaan dan kebulatan tekad seluruh pimpinan, baik di tingkat pusat, maupun daerah dan cabang serta seluruh kader Demokrat lainnya di berbagai wilayah Tanah Air," kata dia.

Adapun melansirKompas TV, AHY sempat ditantang menyebut siapa nama pejabat di lingkaran Jokowi yang berupaya mengkudeta dirinya.

Baca Juga: 16 Tahun Berkiprah sebagai Prajurit hingga Rela Mengabdi untuk Pasukan Perdamaian di Lebanon, AHY Sakit Hati dan Sampaikan Hal Ini saat Netizen Sebut TNI RI Kerjanya cuma Tidur-tiduran Saja

Halitu diutarakan oleh Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman kepada wartawan, Senin (1/2/2021).

"Kalau nggak berani sebut nama, bisa jadi hanya gimik politik picisan," kata Habiburokhman.

Ia menyarankan sebaiknya AHY tidak membuat seolah-olah Partai Demokrat sedang dizalimi.

"Selidiki dulu secara tertutup, agar tidak menjadi isu liar. Apa indikasinya? Jangan info katanya-katanya atau testimonium de auditu dijadikan narasi untuk menimbulkan kesan dizalimi," ujarnya.

Habiburokhman menyoroti, menyelidiki kasus seperti ini sangat penting dilakukan demi tidak menimbulkan spekulasi negatif di masyarakat. (*)

Source :GridHot.ID

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x