Ripple dilaporkan berkata kepada satpam itu bahwa dia adalah "pria yang dia cari".
Setelah menyita uang tunai 3.000 dolar (sekitar Rp 42,1 juta) yang dibawa Ripple, satpam itu kemudian menelepon polisi.
Karena kantor polisi berada tak jauh dari bank itu, petugas pun segera tiba di lokasi.
Mereka kemudian membawa Ripple ke kantor polisi untuk dilakukan pemeriksaan.
Selama interogasi, petugas mengetahui bahwa Ripple sedang bertengkar dengan istrinya dan dia sudah tak sanggup lagi berada di situasi itu.
Dalam sebuah pernyataan tertulis yang diajukan untuk menguatkan dakwaan perampokan, agen FBI menuliskan "Ripple menulis catatan permohonannya di depan istrinya dan mengatakan kepadanya bahwa dia lebih baik mendekam di penjara daripada tinggal di rumah".
Ripple tampaknya benar-benar ingin tinggal di penjara karena ia bahkan tak menyewa pengacara untuk membelanya, menurut dokumen pengadilan.
Keinginan Ripple akhirnya terwujud karena Pusat Penahanan Wyandotte County di Kansas City memberi tahu wartawan bahwa pria itu telah dipindahkan ke penjara di Leavenworth, Kansas.
Kisah Ripple pun menimbulkan pertanyaan soal hal apakah yang diributkan pria itu dengan istrinya?
Sampai-sampai ia tak sudi lagi tinggal seatap dengan istrinya dan memilih tinggal di penjara.