Dia menjalankan praktik kecil di Quetta dan mendapatkan gaji 100.000 rupee ($ 955) atau sekira Rp 13 juta sebulan untuknya, yang memungkinkannya untuk "menyediakan semua yang dibutuhkan anak-anaknya".
Mohammad tidak membeda-bedakan anak perempuan dan laki-laki, ia percaya bahwa perempuan memiliki hak untuk dididik.
“Semua anak perempuan saya akan dididik,” katanya. Faktanya, anak kesayangannya saat itu adalah putri sulungnya, Shagufta Nasreen.
Mohammad mengakui bahwa dia tidak dapat mengingat nama semua putra dan putrinya, tetapi dia senang memiliki rumah yang penuh dengan anak-anak.
“Saya sangat bahagia dan beruntung karena anak-anak saya,” katanya.
“Ketika saya sampai di rumah, 12 atau 15 anak saya berlari untuk menyambut saya. Mereka tampak sangat bahagia saat melihat saya."
Mohammad suka bermain dengan anak-anaknya, terutama mengatur pertandingan kriket dengan tim beranggotakan 11 orang, yang bisa dibuat dari keluarganya sendiri.
Dan untuk liburan keluarga, Mohammad akan menyewa sebuah bus. (*)