Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Saingi Kekuatan NATO, Rusia dan China Buat Rudal Hipersonik Penghancur Kapal Perang

Seto Ajinugroho - Rabu, 30 Desember 2020 | 06:13
Saingi Kekuatan NATO, Rusia dan China Buat Rudal Hipersonik Penghancur Kapal Perang
Xinhua

Saingi Kekuatan NATO, Rusia dan China Buat Rudal Hipersonik Penghancur Kapal Perang

Para ahli menunjukkan kepada Hegmann, Rusia dan China memimpin dalam pengembangan senjata hipersonik, tetapi mengatakan AS berkomitmen untuk mengejar ketinggalan.

Baca Juga: Akui Buat Video Asusila di Tahun 2017 Gisel Ditetapkan Jadi Tersangka, Wijin Sempat 100 Persen Yakin Pemerannya Bukanlah Pacarnya: Jangan Liat Sepotong-sepotong!

Departemen Pertahanan AS mengumumkan awal tahun ini bahwa mereka telah mendirikan pangkalan baru untuk mengembangkan senjata hipersonik, dengan tujuan untuk menerjunkan "kemampuan senjata hipersonik yang diluncurkan dari udara dan bernapas udara" dalam waktu tiga tahun.

Australia juga mengumumkan pada awal bulan bahwa mereka akan bekerja sama dengan AS untuk bersama-sama mengembangkan rudal jelajah guna melawan China dan Rusia.

Menteri Pertahanan Australia Linda Reynolds berkata: "Kami akan terus berinvestasi dalam kemampuan-kemampuan canggih untuk memberi Angkatan Pertahanan Australia lebih banyak pilihan untuk mencegah agresi terhadap kepentingan Australia."
Tetapi analis keamanan Jerman mengklaim, Rusia tidak peduli dengan kemajuan Amerika karena mereka memiliki pertahanan yang efektif terhadap senjata hipersonik.

Baca Juga: 180 Derajat Beda Sikap dan Tak Selantang Saat Hadapi Kasus Video Syur 2019, Pakar Ekspresi Sejak Awal Sudah Curiga Ada yang Disembunyikan Gisella Anastasia

Rusia telah mengembangkan sistem rudal S-500 Prometey untuk mencegat persenjataan hipersonik, dan juga memiliki "rudal pencegat tak dikenal yang dimodifikasi" menurut para analis.

Menurut Kementerian Pertahanan AS, S-500 diharapkan akan dikerahkan oleh angkatan bersenjata Rusia pada tahun 2021.

Sergei Surovikin, komandan Pasukan Dirgantara Rusia, mengatakan akan mampu menghancurkan senjata hipersonik di ruang dekat Bumi.

Itu terjadi setelah China dan Rusia berupaya memperkuat hubungan strategis untuk menunjukkan kekuatan kepada Joe Biden, Presiden terpilih.

Baca Juga: TERKUAK! Yang Namanya Bangkai Bakal Kecium Juga, Gisella Anastasia Ternyata Memang Pelaku Video Syur 19 Detik

Anggota Dewan Negara China dan Menteri Luar Negeri Wang Yi mengatakan kepada media pemerintah China, The Global Times, hubungan Beijing dengan Moskow harus lebih stabil karena dunia menjadi "lebih bergolak".

Source : kontan

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x