Sosok.ID - Seorang bocah 10 tahun dikabarkan melahirkan seorang bayi.
Terdengar mustahil, tapi kabar bahwa seorang bocah 10 tahun melahirkan bayi itu benar-benar nyata terjadi baru-baru ini di Kolombia.
Dari peristiwa itu, barulah terungkap hal mengerikan yang dialami bocah 10 tahun itu selama dua tahun terakhir.
Dilansir Sosok.ID dari Daily Mail, insiden ini menimpa seorang bocah yang tinggal di sebuah perkebunan.
Tepatnya di Kota Prado, Provinsi Tolima.
Bocah yang tak disebutkan namanya itu saat ini dikabarkan berada di sebuah pusat kesehatan di dekat Kota Ibaque.
Gubernur Tolima Ricardo Orozco mengatakan kepada media lokal pada Kamis (17/12/2020) bahwa bocah 10 tahun itu telah merawat bayinya selama 26 hari.
Tapi ia tidak menyebutkan kapan tepatnya dia melahirkan bayinya.
Investigasi kini telah dilakukan oleh kepolisian setempat.
Hasil sementara diyakini bocah itu merupakan korban rudapaksa.
Ia diduga mengalami pelecehan seksual selama dua tahun terakhir, tepatnya sejak ia berusia 8 tahun.
Dua orang yang dicurigai sebagai ayah dari bayi bocah itu telah dijadikan tersangka.
Orozco mengatakan kepada El Irreverente, mereka adalah ayah tiri korban yang berusia 43 tahun.
Sementara lainnya adalah pemuda berusia 23 tahun yang bekerja di kebun keluarga bocah itu.
Tetapi tidak ada penangkapan terhadap keduanya.
Gubernur mendesak masyarakat untuk melaporkan setiap kejahatan yang berkaitan dengan pelecehan dan kekerasan seksual.
"Banyak kasus serupa yang tidak dilaporkan hanya untuk melindungi seorang putra, paman, kakek, atau bahkan suami.
"Kami akan membuat kampanye yang kuat untuk melaporkan mereka," ujar Orizco.
Oscar Rios, direktur Institut Kesejahteraan Keluarga Kolombia di Tolima mengatakan bahwa bocah 10 tahun itu telah keluar dari rumah sakit.
Saat ini, lanjutnya, dia telah dirawat di salah satu fasilitas yang disediakan pihaknya.
Di Kolombia sendiri, wanita dan anak perempuan dilegalkan untuk melakukan aborsi dengan beberapa sayarat.
Yakni, apabila kehamilan itu disebabkan oleh tindakan pemerkosaan.
Atau bila janin mengalami cacat fisik.
Tapi tidak jelas mengapa bocah 10 tahun itu tak mendapatkan akses untuk aborsi secara legal.
(*)