Menurut penuturannya, pada awalnya terdapat sebuah sekolah SMK Negeri di Jawa Tengah yang melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka.
Sekolah itu diketahui sebagai salah satu sekolah asrama.
Namun sesaat setelah melakukan uji coba, tiba-tiba ada delapan anak yang mengalami gejala yang mengarah ke covid-19.
Setidaknya ada delapan siswa yang mengalami gejala seperti batuk demam serta kehilangan indra penciumannya.
Hal itupun membuat cemas pihak sekolah hingga akhirnya dilakukan tes pada 27 siswa.
Hasilnya pun mengejutkan, kedelapan-delapannya dinyatakan positif covid-19.
Setelah hasil tes diketahui, Dinas Kesehatan Jateng melakukan tracing di sekolah tersebut.
Mereka mengetes 196 siswa di sekolah itu. Hasilnya mengejutkan, sebab 152 orang siswa juga dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.
"Hasilnya hari ini tambah 152 siswa yang positif Covid-19. Sehingga, total yang positif 179 orang. Yang sudah dinyatakan sembuh 5 orang, tinggal 174 siswa yang masih menjalani perawatan," ucap dia.
Bambang menjelaskan, sekolah tersebut menjadi sebuah klaster setelah ditemukan ratusan siswa SMK positif Covid-19.