Pemberontakan kubu komunis Khmer Merah yang dipimpin oleh Saloth Sar menghebat, membuat pasukan Lon Nol terpukul.
Pembantaian terjadi hampir di seluruhKamboja, dan Lon Nol termasuk target pembantaian tersebut.
Amerika Serikat yang mendukung Lon Nol, bermaksud melarikan sekutunya itu ke tempat yang aman.
Di titik itulah Soehartoselaku presiden Indonesia mengambil langkah berani.
Sebagai sekutu Amerika Serikat, Indonesia bersedia menyembunyikan Lon Nol dengan dalih kunjungan diplomatik.
Soeharto bersedia membantu Amerika Serikat dengan menerima kedatangan Lon Nol di Bali.
Pada 1 April 1975, di bawah ancaman kubu komunis , Lon Nol berangkat menuju Ngurah Rai, Bali.
Benny Moerdani sampai menyewa pesawat Garuda untuk memberangkatkan Lon Nol.
Rombongan Lon Nol bertemu dengan Soehartodi Bali pada 5 April 1975.
Dalam pertemuan tersebut,Soehartomendukung pemerintah Lon Nol tapi tak bersedia jadi penengah antara kubu komunis dengan Lon Nol.
Di samping itu, pendiri CSIS Jusuf Wanandi mengatakan bahwa Indonesia secara rahasia juga mengirim senjataAK-47kepada Lon Nol melalui Amerika Serikat.