Follow Us

Setahun Lebih Menjadi Momok Warga Dunia, Kabar Baik Soal Virus Corona Diungkap Ahli, Sebut Covid-19 Bisa Mati karena Hal Ini

Dwi Nur Mashitoh - Selasa, 24 November 2020 | 07:13
Ahli sebut virus corona bisa mati karena hal ini.
Gambar ilustrasi/Pixabay

Ahli sebut virus corona bisa mati karena hal ini.

Sosok.ID - Hingga kini wabah virus corona atau Covid-19 masih belum menemui titik terang kapan akan berakhir.

Setahun lebih sejak kasus Covid-19 pertama kali dilaporkan di kota Wuhan, China, akhirnya ada kabar bahagia.

Di mana seorang ahli mengatakan bahwa ada satu hal yang bisa membuat virus corona mati.

Dalam tayangan di kanal YouTube Official iNews (29/3/2020), drh. Indro Cahyono mulanya menyebutkan bahwa virus ini sangat mudah menyebar antar manusia.

Baca Juga: Penyakit Asmanya Kambuh, Bocah 12 Tahun Dibunuh Ayahnya Gegara Dicurigai Telah Tertular Covid-19 Lalu Menyebarkannya ke Keluarga

Lebih lanjut, menurutnya orang yang meninggal saat terinfeksi Covid-19 sebelumnya telah memiliki kondisi kesehatan yang kurang baik atau ada masalah dalam kekebalan tubuhnya.

"Sebagian besar yang terinfeksi virus ini bisa sembuh dan selamat," ujarnya.

"Yang meninggal sebagian besar itu berada di dalam kelompok risiko tinggi. Berarti punya gangguan untuk memproduksi antibodi, bisa jadi karena usia, komplikasi penyakit atau sakit pernapasan bawaan," tambahnya.

Selanjutnya, drh. Indro membongkar kelemahan yang bisa membuat Covid-19 mati.

Baca Juga: Bersikukuh Klaim Virus Corona Belum Masuk Korea Utara, Kim Jong Un Diduga Sembunyikan Pasien Covid-19 di Kamp Rahasia, Sosok Ini Sebut Korban Sengaja Dibiarkan Mati Kelaparan

1. Covid-19 disebut akan hancur dengan pelarut lemak

Pemerintah saat ini menganjurkan untuk rajin mencuci tangan dan menjaga kebersihan ya.

Ternyata, sabun dan berbagai pembersih rumah tangga ampuh hancurkan virus corona, Moms.

"Kelemahannya adalah virus ini sangat mudah dihancurkan oleh berbagai pelarut lemak, termasuk sabun, semua peralatan rumah tangga bisa dipakai menghancurkan virusnya," jelas drh. Indro.

Baca Juga: Ingin Buktikan Sendiri Imunnya Sudah Kebal Virus Corona Setelah Sembuh 6 Bulan, Peneliti Ini Infeksikan Diri Lagi dengan Covid-19, Hasilnya Justru Alami Gejala yang Lebih Parah

2. Virus corona tak bisa bertahan lama di suhu panas

"Iklim di Indonesia itu 26 - 30 derajat celsius, virus itu akan ada di udara selama maksimal 3 menit pada suhu 20 - 25 derajat (celsius). Sehingga di suhu kita, pas siang-siang, virus itu nggak akan bertahan lama dari 1 menit," ungkapnya.

Menurutnya masalah suhu ini bisa menjelaskan mengapa Italia dan New York memiliki kasus Covid-19 yang sangat banyak, karena suhu di wilayah tersebut tak seperti di Indonesia.

"Di Itali suhunya 6 derajat, sementara virus ini bisa bertahan selama 3 jam di lingkungan pada suhu 10 - 15 derajat (celsius)," tukasnya.

Baca Juga: Kim Jong Un Ketakutan, Warga Korea Utara Wajib Kurung Diri di Rumah untuk Hindari Debu Kuning Misterius dari China yang Diyakini Menyebarkan Virus Corona

3. Virus corona bisa dinetralkan oleh antibodi

"Virus hanya bisa dinetralkan oleh antibodi dalam tubuh kita sendiri. Dan antibodi itu akan diproduksi oleh tubuh kita selama tujuh hari sesudah paparan awal. Di hari 14 antibodinya makin banyak dan bisa menetralkan virusnya," jelas drh. Indro.

Lebih lanjut, drh. Indro menjelaskan bahwa memori antibodi soal virus ini akan tersimpan selama 30 tahun.

Sehingga jika suatu hari seseorang akan terkena Covid-19, antibodi langsung bekerja dan dalam dua hari bisa sembuh.

Baca Juga: Kepalang Tewas Gantung Diri Gegara Panik Bakal Tularkan Virus Corona ke Keluarganya, Pria Ini Ternyata hanya Sakit Pilek Biasa

Yuk, cegah virus corona dengan menjaga kesehatan dan kebersihan ya, Moms.

Jangan lupa #IngatPesanIbu dengan sering mencuci tangan, menggunakan masker saat keluar rumah, dan menjaga jarak serta menjauhi kerumunan ya.

(Riska Yulyana Damayanti)

Artikel ini telah tayang di Nakita.ID dengan judul Kabar Baik yang Diungkap Oleh Ahli, Ternyata Virus Corona Bisa Mati dengan Cara Ini

Source : Nakita.ID

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Baca Lainnya

Latest