Senja mengaku sebelum dilangsungkan lamaran, hingga langkah selanjutnya menuju pernikahan sering terjadi perbedaan pendapat.
Utamanya dari keluarga calon suami dengan keluarga Senja.
"Setelah itu kami setiap harinya berdebat dari mulai masalah kecil, debat masalah lamaran misalnya, dia bilang mau bawa banyak keluarganya."
"Di posisi ini saya bingung pandemi Covid-19 seperti ini nggak memungkinkan untuk kumpul banyak orang," urai perempuan asli Jawa Timur ini.
Perdebatan juga terjadi saat perencanaan pernikahan.
Senja mengaku diberikan uang oleh calon suaminya sebesar Rp 10 juta.
Dia meminta Senja untuk membuat pernikahan mewah yang mengundang banyak orang.
"Dia bilang cukup nggak cukup pokoknya harus ramai-ramai resepsinya, soalnya itu tradisi di keluarganya dan dia anak tunggal."
"Sebelumnya saya sudah bilang ke dia, aku usahakan, tapi kalau nggak bisa ya maaf, dia keukeuh bilang nggak bisa harus ramai," tutur Senja.