Follow Us

Menghargai Pangan, Kim Jong Un Bakal Hukum Berat Rakyatnya yang Sisakan Makanan

Seto Ajinugroho - Jumat, 13 November 2020 | 06:13
Menghargai Pangan, Kim Jong Un Bakal Hukum Berat Rakyatnya yang Sisakan Makanan
KCNA

Menghargai Pangan, Kim Jong Un Bakal Hukum Berat Rakyatnya yang Sisakan Makanan

Sosok.ID - Korea Utara (Korut) membuat peraturan baru.

Kali ini pemerintah akan menghukum warganya yang menyia-nyiakan makanan alias menyisakannya.

Makan di Korut sudah susah maka disinyalir aturan ini membuat warganya semakin menghargai makanan.

Entah bagaimana warga Korut menanggapinya.

Baca Juga: Bukan Maunya Nguping Istri Main Api dengan Pebinor, Pria Ini Pilih Tenggelamkan Diri ke Kolam Hingga Tewas, Hati Tak Kuat Dengar Gombalan Istrinya Sendiri

Pemerintah Korea Utara bakal menambah daftar larangan dan hukuman bagi warganya. Pemimpin Korea Utara ( Korut) Kim Jong Un dilaporkan bakal memberi hukuman ke warganya yang masih menyisakan makanan.

Keputusan itu dibuat oleh Partai Buruh Korea di tengah kesulitan Pyongyang memberi makan rakyatnya karena berbagai bencana alam tahun ini. Dalam arahan yang dikeluarkan partai, pemerintah mengancam bakal memberi "hukuman yang kuat" bagi siapa pun yang dianggap gagal melindungi ekonomi negara.

Baca Juga: Diberi Tempat Tinggal dan Dinafkahi agar Bisa Hidup Layak, Betrand Peto Ketangkap Basah Sembunyikan Sesuatu hingga Buat Ruben Onsu Murka, Sarwendah: Makanya Mikir Dulu

Ancaman itu muncul setelah setelah pada Agustus hingga September, tiga badai menghantam Korea Utara. Menyebabkan kerusakan pada sawah. Bencana alam itu menyebabkan ekonomi Korea Utara makin menderita, setelah mereka dilanda sanksi internasional dan pandemi virus corona.

Sekutu sekaligus negara tetangga China bergerak cepat dengan mendonasikan padi dan 550.000 ton pupuk untuk mengerek hasil sawah Pyongyang. Sumber internal Korea Utara kepada Radio Free Asia mengungkapkan, komite pusat partai sudah memerintahkan warga agar ikut mencari solusi.

Selain itu, mereka diharuskan mulai menggalakkan sistem penyimpanan makanan, di mana perintah itu juga bertujuan melindungi sistem sosialis mereka. "Perintah itu juga berisi peringatan bahwa pemerintah tak segan melakukan penindakan jika ada yang ketahuan membuang makanannya," kata si sumber.

Baca Juga: Kunci Pintu untuk Pelototi Video Syur yang Disebut Mirip Dirinya, Gisel Sebut Tubuh sang Wanita Lebih Mulus Darinya: Saya Banyak Belang-belangnya

Sumber yang tinggal di Provinsi Hamgyong Utara itu menyoroti penurunan panen biji-bijian, bakal menyulitkan pemerintahan Kim Jong Un memberi makan rakyatnya. Sejak Januari, pemerintah menghentikan segala kegiatan perdagangan karena virus corona, termasuk juga dengan "Negeri Panda".

Pengetatan lain yang dilakukan Korea Utara adalah masyarakat diminta tak menggelar perayaan Tahun Baru dengan banyak makanan. Pemerintahan Kim meminta agar warga hanya menyediakan buah dan sayur.

Sementara untuk tamu hanya boleh makan mi. Kue beras maupun roti dilarang disajikan.

Pada Mei, pakar menyatakan bahwa Pyongyang hanya bisa memanen setidaknya 860.000 ton bahan pangan, dari 5,5 juta ton yang dibutuhkan. Kelaparan merupakan ancaman di negara terisolasi, yang pernah menderita sangat hebat pada 1990-an, dikenal sebagai "The Arduous March".

Krisis ekonomi yang terjadi pada 1994 sampai 1998 tersebut bermula setelah Uni Soviet menarik diri, diperparah dengan banjir dan kekeringan. Diperkirakan sekitar 3,5 juta orang dari total populasi Korut yang mencapai 22 juta tewas, dengan puncaknya terjadi pada 1997.(*)

Artikel ini pernah tayang di Kontan dengan judul "Kim Jong Un akan hukum warganya yang menyisakan makanan"

Source : kontan

Editor : Seto Ajinugroho

Baca Lainnya

Latest