Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Menghargai Pangan, Kim Jong Un Bakal Hukum Berat Rakyatnya yang Sisakan Makanan

Seto Ajinugroho - Jumat, 13 November 2020 | 06:13
Menghargai Pangan, Kim Jong Un Bakal Hukum Berat Rakyatnya yang Sisakan Makanan
KCNA

Menghargai Pangan, Kim Jong Un Bakal Hukum Berat Rakyatnya yang Sisakan Makanan

Sumber yang tinggal di Provinsi Hamgyong Utara itu menyoroti penurunan panen biji-bijian, bakal menyulitkan pemerintahan Kim Jong Un memberi makan rakyatnya. Sejak Januari, pemerintah menghentikan segala kegiatan perdagangan karena virus corona, termasuk juga dengan "Negeri Panda".

Pengetatan lain yang dilakukan Korea Utara adalah masyarakat diminta tak menggelar perayaan Tahun Baru dengan banyak makanan. Pemerintahan Kim meminta agar warga hanya menyediakan buah dan sayur.

Sementara untuk tamu hanya boleh makan mi. Kue beras maupun roti dilarang disajikan.

Sumber kedua yang berasal dari Provinsi Ryangganag menuturkan, polisi berpatroli di jalan-jalan dan memastikan tak ada orang yang membawa gandum atau beras. "Harga-harga pangan naik di supermarket karena baik beras maupun gandum dilarang. Sehingga publik juga ikut terdampak," ujar si sumber dikutip Daily Mail Rabu (11/11/2020).
Pada Mei, pakar menyatakan bahwa Pyongyang hanya bisa memanen setidaknya 860.000 ton bahan pangan, dari 5,5 juta ton yang dibutuhkan. Kelaparan merupakan ancaman di negara terisolasi, yang pernah menderita sangat hebat pada 1990-an, dikenal sebagai "The Arduous March".

Krisis ekonomi yang terjadi pada 1994 sampai 1998 tersebut bermula setelah Uni Soviet menarik diri, diperparah dengan banjir dan kekeringan. Diperkirakan sekitar 3,5 juta orang dari total populasi Korut yang mencapai 22 juta tewas, dengan puncaknya terjadi pada 1997.(*)

Artikel ini pernah tayang di Kontan dengan judul "Kim Jong Un akan hukum warganya yang menyisakan makanan"

Source : kontan

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x