Follow Us

Rusia Siapkan Torpedo Usang Namun Sangat Mematikan untuk Melahap Kapal Perang Amerika

Seto Ajinugroho - Sabtu, 07 November 2020 | 07:13
Rusia Siapkan Torpedo Usang Namun Sangat Mematikan untuk Melahap Kapal Perang Amerika
Sputniknews

Rusia Siapkan Torpedo Usang Namun Sangat Mematikan untuk Melahap Kapal Perang Amerika

Sosok.ID - Boleh dibilang senjata Rusia banyak yang sudah usang alias berumur.

Karena militer Beruang Merah masih memakai peralatan peninggalan Uni Soviet.

Jelas jika terus-terusan begini Rusia tak bisa lagi menandingi kekuatan Amerika Serikat.

Namun ada istilah tua-tua keladi, semakin tua semakin menjadi pantas disematkan ke Rusia.

Baca Juga: Acara Syukuran Kehamilan Istri Jadi Ricuh Gegara Suami Bongkar Perselingkuhan Pasangannya dan Seret Pebinor, Ternyata Hamil Oleh Orang Lain

Dalam beberapa dekade terakhir, Uni Soviet atau sekrang Rusia telah menjadi rumah bagi salah satu bagian mesin modern yang paling kokoh dan andal, dengan hanya Amerika Serikat (AS) yang mendekati kekuatan manufakturnya.

Mulai dari Tank Tempur Utama (MBT) canggih yang mampu beroperasi di suhu di bawah nol hingga jet tempur yang mengarungi langit dengan kecepatan luar biasa, jika ada persenjataan canggih di luar sana di dunia, Rusia sudah memilikinya.

Torpedo VA-111 Shkval bersama dengan keturunannya, telah menjadi jawaban bagi Uni Soviet dan kemudian Rusia untuk menangkal kapal selam musuh dan torpedo-nya selama yang bisa diingat.

Baca Juga: Penyakit Asmanya Kambuh, Bocah 12 Tahun Dibunuh Ayahnya Gegara Dicurigai Telah Tertular Covid-19 Lalu Menyebarkannya ke Keluarga

Awalnya kapal perang ini dikembangkan di bawah pemerintahan Soviet, torpedo supercavitating, yang dioperasikan pada awal 1977, memiliki kecepatan lebih dari 200 knot (370 km per jam atau 230 mil per jam)

Torpedo super cepat dirancang sedemikian rupa sehingga mereka dapat menghancurkan musuh sebelum sempat mendeteksi atau bertindak. Torpedo VA-111 diluncurkan dari tabung torpedo 533 mm dengan kecepatan 50 knot (93 km per jam) sebelum mencapai kecepatan 200 knot dengan menggunakan pengapian roket berbahan bakar padat.

Source : kontan

Editor : Seto Ajinugroho

Baca Lainnya

Latest