Sosok.ID -Bukan Presiden Erdogan dan Presiden Macron namanya jika tidak saling menghina dan lontarkan komentar kejam untuk satu sama lain.
Kedua pemimpin negara yang memiliki cara pendekatan berbeda dalam tangani terorisme dan radikalisme tersebut sering olok-olok satu sama lain.
Namun atas masalah karikatur Nabi Muhammad, hubungan kedua pemimpin negara itu justru disebut pakar bisa rusak permanen.
Melansir Reuters, administrasi kedua presiden telah menggambarkan jika hubungan saling ejek dan bertengkar telah dilakukan oleh dua belah pihak bertahun-tahun.
Jauh sebelum masalah karikatur Nabi Muhammad yang dibela Macron dan dikecam oleh Erdogan, kedua pemimpin sudah sering saling berkomentar.
Namun kondisi ini akan semakin buruk jika masalah karikatur Nabi Muhammad tidak segera diselesaikan.
Bahkan, hal ini dikhawatirkan oleh pakar menjadi cara bagi Perancis berikan proposal untuk Uni Eropa menghukum Turki.
Tentunya hal itu akan merugikan Turki, yang sudah memiliki kondisi ekonomi yang rapuh.