Follow Us

Video Pria Angkut Mayat Ibunya Pakai Motor di Siang Bolong Gemparkan Jagad Maya, Disebut Gegara Pemakamannya Ditolak Warga, Terungkap Fakta yang Sesungguhnya

Dwi Nur Mashitoh - Jumat, 30 Oktober 2020 | 17:00
Tempuh 10 Kilometer. Seorang Anak Bawa Jenazah Ibunya Hanya Pakai Bronjong, Ditolak RS? Ternyata Ini yang Terjadi!
facebook via tribunsolo.com

Tempuh 10 Kilometer. Seorang Anak Bawa Jenazah Ibunya Hanya Pakai Bronjong, Ditolak RS? Ternyata Ini yang Terjadi!

Berdasarkan keterangan yang didapat polisi dari Perangkat Desa Jembungan, Suwardi, insiden bermula ketika Sutejo berniat memakamkan ibunya di pekarangan rumahnya.

Lalu, Sutejo merasa jengkel karena warga melarangnya memakamkan jenazah Ginem di pekarangan rumahnya.

Baca Juga: Warga Desa Tak Sudi Bantu Urusi Pemakaman Orang Tuanya, Pria Ini Terpaksa Angkut Jenazah Ayahnya Seorang Diri, Mayatnya Dimasukkan ke Dalam Karung Lalu Dibonceng Pakai Sepeda

Menurut Sutejo, warga beralasan bahwa ibunya bukan warga desa setempat.

Karena merasa jengkel, Sutejo kemudian mengangkut jenazah ibunya menggunakan sepeda motor.

Tujuannya untuk dimakamkan di pekarangan rumah keluarga yang terletak di Desa Kedung Lengkong, Simo, Boyolali tempat Ginem lahir.

Marjoko meluruskan bahwa warga desa tidak menolak rencana Sutejo yang hendak memakamkan ibunya di kediamannya.

Baca Juga: Nekat Angkut Paksa Jenazah Pasien Covid-19 Beserta Ranjang Rumah Sakitnya, Keluarga Malah Amuk Petugas Medis yang Ingin Bantu Proses Pemakaman, Ada yang Ngumpet ke Depot Pengisian Air Gegara Mobil Ambulans Jadi Sasaran Amukan

Bahkan, warga tidak mengetahui bila ibu Sutejo telah meninggal dunia.

Sebab, Sutejo selama ini dikenal sebagai orang yang tertutup.

Marjoko sendiri juga mengakui bahwa Sutejo sulit untuk diajak berkomunikasi.

"Tadi Perangkat Desa Jembungan meluruskan, tidak betul isu di media sosial kalau ada penolakan dari warga.

Source : Kompas.com, TribunSolo.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest