Dilansir Sosok dari The Vocket via Tribun Style, meski bikin bingung netizen dengan jumlah gaji yang ditawarkan, pemilik warung mengatakan jumlah tersebut sudah sebanding dengan beban pekerjaan yang diberikan.
"Kami memang memberikan gaji seperti itu. Salah satu faktornya adalah karena pekerjaan mereka tidak hanya sekedar mengurus warung,"
“Tapi ada beban kerja lainnya, seperti ayam goreng dan menanak nasi yang setengah matang di warung,” kata si pemilik warung.
Meski memiiliki banyak peminta, percaya atau tidak, ratusan pelamar memilih mundur saat proses wawancara.
Alasannya? Sederhana, si pemilik warung meminta pelamar memulai pekerjaan mereka setiap hari dari jam 6 pagi.
Kendati gaji besar, nyatanya banyak pelamar yang memilih mundur lantaran tak sudi diharuskan bekerja sepagi itu.
Padahal menurut pemilik warung, jika pekerjaan dimulai lebih awal, maka pekerja juga akan lebih cepat beristirahat.
“Saran saya, tidak perlu memilih jam kerja jika memang ingin bekerja. Bekerja lebih awal dan selesai juga lebih awal,” pungkas pemilik warung.
(*)