Kecenderungan tersebut juga terjadi dalam tiga kasus lainnya yang oleh KKB dikaitkan dengan tokoh agama, termasuk insiden 19 Oktober 2020.
Suriastawa pun menyayangkan tindakan tersebut karena membawa sentimen agama untuk kepentingan aksinya.
"Mengingatkan KKSB untuk tidak bermain-main dengan SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan)," tegas dia.
Pasukan Gabungan sangat menghormati tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat di manapun termasuk di Papua.
Suriastawa menegaskan bahwa tidak ada keuntungan bagi TNI-Polri berseberangan dengan tokoh tersebut apalagi hingga membunuhnya.
"Justru TNI-Polri sangat membutuhkan kerja sama para tokoh ini karena dengan pengaruhnya yang sangat besar kepada masyarakat dan seharusnya dapat menjadi contoh tauladan dalam kehidupan masyarakat, termasuk dalam kepatuhannya pada hukum Indonesia," terang dia.
Melansir Kompas.com, sebelumnya seorang anggota KKB Rubinus Tigau tewas dalam penggerebakan Tim Gabungnan TNI-Polri di Kampung Jalai, Distrik Sugapa Intan Jaya, Papua, Senin (26/10/2020) pada pukul 05.30 WIT.
Penindakan ini merupakan respons TNI-Polri setelah KBB menghadang Tim Gabungan Pencari Fakta ( TGPF) pada 9 Oktober 2020.
"Tim Gabungan TNI-Polri dan berhasil menewaskan satu orang KKSB Rubinus Tigau dan mengamankan dua orang lainnya yang salah satunya mengaku adik dari Rubinus Tigau. Darinya diperoleh keterangan bahwa Rubinus Tigau aktif dalam aksi KKSB selama kurang lebih satu tahun terakhir," ujar Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa dalam keterangan tertulis, Senin (26/10/2020).
Suriastawa mengatakan, tim sebelumnya lebih dulu melakukan pengintaian lokasi sejak Rabu (21/10/2020).