Sosok.ID - Entah bagaimana caranya, dua balita berhasil bertahan hidup selama tiga hari bersama mayat kedua orang tuanya.
Tak ada yang tahu bagaimana mereka hidup tanpa bantuan orang dewasa di sekitarnya.
Hal itu terbongkar setelah kerabat mereka menghubungi melalui sambungan telepon.
Dilansir Sosok.ID dari The Sun, insiden ini menimpa sebuah keluarga asal Bilshoye Kuzomkino, Rusia.
Pasangan suami istri (pasutri) bernama Alexander Yakunin (30) dan istrinya, Viktoria (25) diketahui tewas keracunan.
Setelah salah seorang kerabat menghubungi mereka karena tak hadir dalam acara keluarga.
Tak disangka, telepon itu diangkat oleh putri mereka yang berusia lima tahun.
Dia pun mengatakan hal mengejutkan soal kondisi kedua orang tuanya.
Dia berkata bahwa ibu dan ayahnya "tidur" dalam waktu yang lama.
Ia juga melapor ke tantenya bahwatubuh ayahnya telah "berubah menjadi hitam".
Dia mengklaim telah menjaga adik laki-lakinya yang berusia satu tahun.
Adik Alexander, Natalia Bakulina (36) pun langsung bergegas ke apartemen keluarga itu.
Sang keponakan lah yang membukakan pintu untuknya.
"Saya masuk dan melihat semuanya. Saya langsung ambruk dan berteriak," kata Natalia setelah menemukan pasutri itu telah terbujur kaku di ranjang mereka.
Ibu Viktoria, Galina Yasturbenko (61) mengatakan kepada outlet berita 78.ru:
"Mereka mengatakan kami harus mengubur mereka dalam pet mati yang tertutup.
"Kami terkejut. Tidak ada yang tahu apa yang terjadi."
Alexander, seorang pekerja pabrik gas, telah diberi acar buatan sendiri oleh neneknya.
Hal itu terjadi sehari sebelum mereka meninggal dunia.
Toksin botulinum dari acar diduga menjadi penyebab kematian tragis tersebut, lapor 78.ru.
Racun tersebut menyebabkan kelumpuhan dan kematian melalui kegagalan nafas.
Tetangga mereka, Mihail Khomchenko mengatakan pasutri itu juga tak mengkonsumsi alkohol.
"Saya hanya merasakan energi positif mereka," katanya.
"Mereka adalah pasangan yang sempurna," tambahnya.
Kedua balita itu kini diasuh oleh ayah Alexander.
(*)