Kemudian, kakak Treni mengirimkan foto KTP Trena.
"Di situ saya lihat wajahnya sangat mirip dengan saya, tapi tanggal lahirnya berbeda."
"Saya masih nggak percaya, saya pikir hanya mirip, saya juga nyuekin saudara kembar saya," ungkapnya.
Kemudian, Treni diminta untuk mengecek Facebook milik Trena.
"Pas saya cek bener-bener mirip, dari gaya foto, cara berjilbab, dan lain-lain," kata Treni.
"Saya syok, kaget, ngerasa seneng iya, badan panas dingin, sama kakak-kakak dibilangin 'kamu itu adik aku'," ungkap Treni.
Hal itu dirasakan Treni karena rahasia tersebut tidak pernah disampaikan kepadanya.
"Kemudian sama kakak disuruh konfirmasi sama ibuk (asuh), karena saya tidak mau langsung bertanya dan takut kalau beliau syok, saya bilang ke kakak agar bapak (kandung) untuk bertanya langSung ke ibuk, orang tua ke orang tua," ungkap Treni.
"Akhirnya mereka komunikasi, ibuk juga kaget, syok, dan ibuk masih bilang saya nggak mau kehilangan anak," lanjutnya.
Namun, bapak Treni bilang jika tidak bermaksud mengambil kembali anaknya.