Saat itu mereka tinggal di Ambon bersama orang tua yang merupakan transmigran dari Pulau Jawa.
Dari informasi yang didapat, saat itu orang tua Treni dan Trena terpaksa menitipkan anak kembarnya kepada tetangga lantaran harus mengurus keluarga yang sakit di Jawa.
Trena dan Treni kemudian diasuh oleh keluarga yang berbeda.
Setelah kerusuhan Ambon pada 1999, Trena dibawa kembali ke Tasikmalaya.
Trena kemudian kembali bersama orang tua kandungnya.
Sedangkan Treni dibawa keluarga yang mengasuhnya ke Blitar.
"Setelah saya dibawa ke Blitar, orang tua asuh lost contact dengan orang tua kandung, dari dulu dan baru ketemu sekarang," ungkap Treni.
Treni mengungkapkan sejak kecil ia tidak tahu jika dirinya memiliki saudara kembar.
Berbalik dengan Trena yang sejak kecil sudah diberi tahu jika ia memiliki saudara kembar.
"Karena ibu saya namanya juga tidak punya anak cewek dan nggak mau kehilangan, makanya menyimpan rahasia ini dengan rapat," ungkap Treni.