"Tentara Pembebasan Rakyat China, PLA, pasti akan melawan, menyebabkan militer AS membayar mahal."
Pernyataan retorika Beijing ini merespons AS yang menuduh China melakukan militerisasi yang ceroboh dan provokatif di wilayah maritim yang disengketakan.
Situs berita tersebut mengklaim pemerintahan Trump mungkin mencoba untuk meningkatkan kampanye agar ia terpilih kembali dengan menciptakan krisis militer.
The Global Timesmenyatakan tanggapan China adalah "serang keras para penyerang dan ajari mereka pelajaran yang tidak akan pernah mereka lupakan".
Editorial media tersebut menambahkan: "China akan menembak jatuh pesawat tempur AS yang masuk, tidak peduli mereka tidak berawak atau berawak.
Hal ini ditandai dengan "sembilan garis putus-putus" yang mengelilingi wilayah maritim yang kaya mineral dan sumber daya.
Putusan arbitrase internasional 2016 telah menyatakan klaim Beijing tidak memiliki dasar hukum di bawah hukum internasional.
Klaim tersebut telah ditolak oleh negara-negara yang mengelilingi Laut Cina Selatan.(*)
Artikel ini pernah tayang di Kontan dengan judul "China janjikan serangan balik yang sengit jika AS menyerang pulau-pulau buatannya"