Sosok.ID - Belakangan warganet Indonesia dihebohkan dengan informasi soal penjualan Gedung DPR/MPR RI di situs belanja online.
Ya, gedung yang terletak di Senayan, Jakarta itu mendadak ramai dijual dengan harga yang cukup murah.
Informasi ini sendiri beredar sejak Rabu (7/10/2020).
Penelusuran Kompas.com, Rabu pagi, di salah satu platform situs jual beli online Shopee, menunjukkan, gedung wakil rakyat itu dijual dengan harga berkisar Rp 5.000 hingga Rp 10.000.
Tertulis pula pada kolom deskripsi bahwa gedung itu dijual beserta anggota yang ada di dalamnya.
Tentu informasi ini tidaklah benar.
Banyak pihak yang menduga bahwa aksi ini merupakan bentuk kekesalan publik atas pengesahan UU Cipta Kerja di DPR dalam Rapat Paripurna, Senin (5/10/2020) lalu.
Padahal, semenjak digulirkan pertama kali, elemen masyarakat sipil sudah menolak produk hukum sapu jagat tersebut lantaran dinilai tidak berpihak pada buruh dan hanya menguntungkan pengusaha besar.
Lantas, apakah benar demikian?
Kompas.com berhasil mewawancarai pemilik akun di Shopee yang menjual Gedung DPR tersebut.
Akun itu bernama @jeylane.
Ia membenarkan bahwa aksinya tersebut didasarkan pada kinerja wakil rakyat yang dinilai hanya menambah beban rakyat.
"Masih ready stock, siapa tahu mau kalau beli bisa gratis. Soalnya beban doang," tulis akun tersebut.
Respons Shopee
Head of Public Policy and Government Relations Shopee Indonesia Radityo Triatmojo mengatakan, pihaknya memiliki tim internal yang memantau aktivitas produk-produk yang dijual di Shopee.
Tujuannya, agar semua produk yang dijual sesuai dengan regulasi dan norma-norma sosial.
"Untuk itu, kami telah memastikan semua produk terkait dan toko yang menjual Gedung DPR di aplikasi Shopee yang tak sesuai dengan standar ketentuan penjualan produk di aplikasi kami," kata Radityo dalam keterangan tertulis, Rabu (7/10/2020).
Radityo mengatakan bahwa pihaknya akan segera menurunkan Gedung DPR yang dijual di platform Shopee guna menjaga kenyamanan pengguna.
Ia juga menyarankan para pengguna melaporkan penjual atau produk yang meresahkan masyarakat.
"Jika terdapat penjualan produk-produk yang dirasa berpotensi merugikan pengguna, para pengguna juga dapat berkontribusi untuk melaporkan seller maupun produk yang meresahkan kepada pihak Shopee melalui aplikasi kami," ucap Radityo.
Minta diusut polisi DPR RI pun angkat suara atas aksi itu.
Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar menganggap hal itu adalah guyonan yang tidak pada tempatnya.
"Joke-joke semacam itu saya kira tidak pada tempatnya," ujar Indra dalam konferensi pers yang disiarkan melalui akun Instagram DPR RI, Rabu (7/10/2020).
Di satu sisi, pihaknya tidak akan melaporkan akun yang melontarkan guyonan itu ke polisi.
Sebab gedung parlemen tercatat milik Kementerian Keuangan sehingga merekalah yang lebih pantas untuk melaporkannya ke kepolisian.
Namun, pihaknya akan sangat mengapresiasi apabila aparat turun langsung mencari siapa pihak yang melontarkan guyonan itu.
"Menurut saya kepolisian juga harus mengambil tindak tegas," ujar Indra.
"Tapi enggak (melaporkan). Ini semua tercatat oleh Kemenkeu.
"Jadi, kalau ada yang menyebarkan informasi semacam itu (menjual Gedung DPR/MPR), ya Kemenkeu dan kepolisian yang silahkan menindaklanjuti," lanjut dia.
Dengan proses hukum, Indra berharap warganet semakin bijak dan dewasa dalam dunia maya.
(Haryanti Puspa Sari)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saat Gedung Wakil Rakyat Dijual Murah di Shopee..."