Ganjar menyebut ada beberapa kemungkinan penyebab padamnya api abadi Mrapen, antara lain faktor alam karena sumber gas yang lama kelamaan habis.
Atau faktor lain, yaitu terjadi eksploitasi alam di sekitar Api Abadi Mrapen.
"Mungkin ada gangguan kiri kanannya. Bisa jadi ternyata di sebelahnya ada orang yang melakukan tindakan yang mengganggu. Umpama, ada orang menggali di sini, kemudian gasnya bocor ke lubang yang digali itu. Saya minta tim mengecek dan menyelidiki sekaligus melakukan penelitian," tegas dia.
Sumber api obor acara nasional hingga internasional
Api Abadi Mrapen selama ini sering menjadi sumber api obor beberapa acara nasional bahkan internasional.
Antara lain pesta olahraga internasional Ganefo pada 1 November 1963, dengan jumlah peserta 2.700 atlet dari 51 negara di Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika Latin, serta Pekan Olahraga Nasional (PON) XVI 23 Agustus 1996.
Setiap tahun, Api Abadi Mrapen juga digunakan untuk obor upacara Hari Raya Waisak bagi umat Buddha.
Lokasi api abadi Mrapen ini juga menjadi destinasi wisata yang kerap dikunjungi oleh warga, namun ditutup selama pandemi Covid-19. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tanda Tanya di Balik Padamnya Api Abadi Mrapen yang Baru Pertama Kali Terjadi"