"Padahal jauh sebelum terkenal, Alpin itu sosok yang mengagumi Ali Jaber," tuturnya.
Alpin ternyata kerap menonton tayangan-tayangan yang menghadirkan sosok Syekh Ali Jaber.
"Dia sempat menonton tayangan-tayangan Ali Jaber, sebelum tenar," sambung Ken.
Alpin memiliki kebencian, karena terpengaruh media sosial.
Lalu, kerap ke warnet dan menonton tayangan-tayangan mengenai timur tengah. Terutama yang menyudutkan timur tengah.
"Ditambah Dia (Alpin) latar belakang keluarga broken home, keluarganya pisah, akhirnya dia nonton di warnet. Di situ dia ketemu seseorang yang memberikan informasi tentang tayangan-tayangan timur tengah," imbuh Ken.
Hingga Alpin memiliki kebencian yang begitu mendalam segala hal yang terkait timur tengah.
Kesukaan terhadap kepada Syekh Ali Jaber, berubah menjadi kebencian.
"Dia mulai berpikir, oh ternyata orang timur tengah jahat-jahat, sadis-sadis. Karena dia secara agama tidak kuat. Dari tadinya menyukai akhirnya kayak takut, 'Ngeri sekali berarti orang timur tengah'," imbuh Ken.
Ken mengatakan Alpin berbicara cukup lancar dan tak ada tanda-tanda tidak waras.