"Tempat mayat yang gak dikubur," jawab pemandu wisata.
Sesampainya di lokasi tersebut, terlihat papan bertuliskan 'Welcome to Terunyan Cemetary'.
"Hai guys, kita sudah sampe di Terunyan. Dan kita mau lihat seperti apa," ujar Ashanty lagi.
Pada awalnya, Ashanty tampak antusias mengunjungi lokasi mayat yang tidak dikubur ini.
Sang pemandu wisata menjelaskan asal ususl desa Terunyan.
"Nama Desa Terunyan ini diambil dari nama pohon di pemakaman ini, pohon Taru Menyan. Taru itu kayu, menyan itu wangi," papar sang pemandu wisata.
Kemudian, sang pemandu wisata memaparkan soal perlakuan pada para jenazah di desa Terunyan.
"Jadi jenazah disini tidak dibalsem, tidak dikubur. Cuma digeletakkan begitu saja seperti kita tidur," ujar sang pemandu wisata lagi.
Bahkan, sang pemandu wisata membongkar ada jenazah baru di pemakaman ini.