Sosok.ID - Asia Tenggara sedang dirundung dua kekuatan besar.
China dan Amerika Serikat (AS) berebut pengaruh di ASEAN.
Bahkan mereka berdua sudah terang-terangan meraih simpati negara-negara Asia Tenggara agar berpihak.
Kondisi di Laut China Selatan masih jauh dari kata adem.
Saat ini, Beijing telah meningkatkan tekanan pada tetangganya di Asia Tenggara menjelang pembicaraan penting dalam sengketa Laut China Selatan.
Seorang diplomat senior China memperingatkan ASEAN agar tidak mendukung upaya AS di wilayah tersebut.
MelansirSouth China Morning Post, Luo Zhaohui, wakil menteri luar negeri China untuk urusan Asia, mengatakan negosiasi dengan ASEAN tentang kode etik di jalur air akan dilanjutkan pada Kamis setelah ditunda oleh pandemi virus corona.
Masih mengutipSouth China Morning Post,namun para pengamat mengatakan, pernyataan keras Beijing terhadap Washington mungkin kontraproduktif karena Beijing mencoba untuk mendapatkan dukungan dari negara tetangganya - baik dalam pembicaraan dan persaingannya dengan AS - karena Chinatidak menawarkan cara baru untuk mengatasi kekhawatiran mereka.
Luo, yang merupakan mantan duta besar China untuk New Delhi, juga membidik sekutu dan mitra Washington di Indo-Pasifik, terutama mereka yang telah menyuarakan dukungan sikap lebih kuat Presiden AS Donald Trump terhadap Beijing atas jalur air yang disengketakan dan banyak masalah penting lainnya.