Rudal lainnya, DF-21D, lepas landas dari provinsi Zhejiang di timur.
Hubungan diplomatik antara Beijing dan Washington telah terpecah di tengah perang perdagangan yang sengit ditambah dengan masalah virus corona.
Derek Grossman, pakar keamanan di lembaga think thank Rand, mengatakan kepada South China Morning Post bahwa peluncuran itu akan meningkatkan ketegangan antara dua negara adidaya tersebut.
"Tampaknya tidak mungkin bahwa militer AS akan mundur," ujarnya.
"Karena saat ini ada upaya seluruh pemerintah untuk bersaing dengan dan melawan China baik secara regional maupun global.
"Namun, kemungkinan besar pertempuran bersenjata akan terjadi karena kesalahan perhitungan," jelasnya.
Dia mengatakan potensi "salah perhitungan" ini berarti masih ada kemungkinan konflik militer secara tidak sengaja.
"Jika china menembakkan rudal DF-21D lain, dan mendekati kapal induk AS yang melintasi wilayah tersebut,
"Militer AS mungkin menanggapi dengan kekuatan karena mengira rudal itu meleset dari targetnya.
"Kemudian situasinya bisa meningkat dari sana," tambahnya.