Follow Us

Tak Selevel dengan Negara Lain yang Berlomba-lomba Cari Vaksin Covid-19, Kim Jong Un Perintahkan Pasukan Korea Utara untuk Tembak Mati Siapapun yang Berada di Perbatasan Korut-China Demi Hentikan Penyebaran Virus Corona

Dwi Nur Mashitoh - Jumat, 28 Agustus 2020 | 13:00
Kim Jong Un perintahkan pasukan Korea Utara untuk menembak mati siapa pun yang berada di perbatasan Korut-China untuk menghentikan penyebaran COvid-19.
@KCNA_KoreanNews

Kim Jong Un perintahkan pasukan Korea Utara untuk menembak mati siapa pun yang berada di perbatasan Korut-China untuk menghentikan penyebaran COvid-19.

"Pemberitahuan itu mengatakan mereka akan membunuh siapa pun dalam jarak satu kilometer dari perbatasan Korea Utara-China terlepas dari alasan keberadaan mereka di sana.

"Setelah mengumumkan hal itu, departemen kepolisian mengatakan kepada publik,

Baca Juga: Diduga Sudah Kewalahan Urusi Negaranya, Kim Jong Un Angkat Kim Yo Jong Jadi Pimpinan Tertinggi Kedua di Korea Utara

"'Virus corona menyebar kemana-mana kecuali negara kita, jadi musuh mencoba menyusup ke perbatasan dengan mengirim virus ke sana'.

"Mereka menekankan perlunya meningkatkan kesadaran di antara penduduk daerah perbatasan dan membangun sistem untuk melaporkan orang asing dan aktivitas musuh."

Larangan itu diterapkan di seluruh perbatasan Korea Utara-China sepanjang 880 mil yang membentang di empat provinsi.

Sementara Korea Utara belum resmi mengumumkan kasus Covid-19 bulan lalu, kota Kaesong diisolasi selama tiga minggu usai dugaan kasus terdeteksi.

Baca Juga: Stok Makanan Makin Menipis, Kim Jong Un Buru Anjing Peliharaan Para Elit Korea Utara untuk Dijadikan Santapan di Restoran

Kim Jong Un mengumumkan keadaan darurat nasional dan melarang perjalanan antar-provinsi.

Lebih banyak lockdown diberlakukan secara nasional setelah seorang pria mengaku memiliki gejala virus corona, tetapi menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hasilnya tak meyakinkan.

Menurut sumber, polisi di dekat perbatasan telah mengirim amunisi tambahan untuk membantu menegakkan kebijakan baru tersebut.

Sumber tersebut menambahkan: "Mereka bahkan mengatakan bahwa tidak ada yang akan bertanggung jawab atas penembakan kematian yang terjadi dalam satu kilometer dari daerah perbatasan."

Source : Mirror

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest