Sosok.ID - Warga Blitar, Jawa Timur baru-baru ini digegerkan dengan gagalnya pemakaman seorang wanita.
Wanita bernama Harnanik (53) itu sebelumnya telah dinyatakan meninggal dunia oleh dokter.
Namun, ternyata warga Desa Bendowulung, Kecamatan Sanan Kulon, Kabupaten Blitar, Jawa Timur itu masih hidup.
Dilansir Sosok.ID dari Kompas.com, pihak rumah sakit ternyata keliru mengidentifikasi pasien yang meninggal dunia.
Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mardi Waluyo selaku tempat perawatan Harnanik telah meminta maaf.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Direktur Pelayanan RSUD Mardi Waluyo, dr Herya Putra.
"Kepada keluarga kita sudah sampaikan permohonan maaf," ujar Herya, seperti dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.
Herya juga mengatakan, pihaknya telah melakukan evaluasi dan pembinaan internal agar kejadian serupa tidak akan terulang kembali.
Berdasarkan keterangannya, kekeliruan bermula ketika Harnanik dirawat di ruang isolasi bersama seorang pasien berinisial S yang sama-sama berstatus suspek Covid-19.
"Swab tanggal 17 (Agustus), hasilnya belum kami terima," kata Herya.
Kemudian pada Minggu (23/8/2020), kondisi kesehatan S menurun drastis.
Petugas kesehatan pun menukar posisi ranjang Harnanik dengan S untuk mendapat sudut pandang yang lebih baik dari kamera pengawas yang dipasang di ruangan tersebut.
Kamera pengawas itu digunakan untuk memantau perkembangan pasien karena keterbatasan akses di ruang isolasi.
Namun pemindahan ranjang tersebut tak dicatat dalam rekam medis pasien.
Sampai akhirnya pasien S meninggal dunia dan petugas yang tak mengetahui pemindahan ranjang itu mengira bahwa pasien itu adalah Harnanik.
"Kesalahan kami waktu dipindahkan tempat itu tidak tercatat di rekam medisnya," jelas Herya.
Karena gelang pasien telah dilepas dan tak ada di tempatnya, petugas mengidentifikasi pasien berdasarkan susunan ranjangnya.
"Saat itu juga tidak sempat cek ke bed (tempat tidur) sebelahnya karena keterbatasan akses ruang isolasi," terang Herya.
Sementara itu, melansir dari Tribun Jakarta, keluarga Harnanik sudah terlanjur menyiapkan pemakamannya.
Setelah mendapat kabar dari rumah sakit, kematian Harnanik langsung diumumkan di musala di tempat tinggalnya.
Mendengar kabar tersebut, para pelayat pun langsung berbondong-bondong datang ke rumah Harnanik.
Bahkan warga setempat juga telah menyiapkan liang lahat di pemakaman desa.
Namun, setelah keluarga pergi ke rumah sakit, mereka melihat Harnanik masih terbaring di ruang isolasi dalam keadaan hidup.
"Terus lihat ke ruang isolasi, ternyata ibu saya masih ada di situ," kata kerabat Harnanik, Nanung saat dihubungi Tribun Jakarta, Selasa (25/8/2020).
"Di rumah semua sudah siap-siap.
"Semua (berkas rumah sakit) sudah ditandatangani, juga sudah melakukan doa-doa untuk jenazah," terangnya.
(*)