"Swab tanggal 17 (Agustus), hasilnya belum kami terima," kata Herya.
Kemudian pada Minggu (23/8/2020), kondisi kesehatan S menurun drastis.
Petugas kesehatan pun menukar posisi ranjang Harnanik dengan S untuk mendapat sudut pandang yang lebih baik dari kamera pengawas yang dipasang di ruangan tersebut.
Kamera pengawas itu digunakan untuk memantau perkembangan pasien karena keterbatasan akses di ruang isolasi.
Namun pemindahan ranjang tersebut tak dicatat dalam rekam medis pasien.
Sampai akhirnya pasien S meninggal dunia dan petugas yang tak mengetahui pemindahan ranjang itu mengira bahwa pasien itu adalah Harnanik.
"Kesalahan kami waktu dipindahkan tempat itu tidak tercatat di rekam medisnya," jelas Herya.
Karena gelang pasien telah dilepas dan tak ada di tempatnya, petugas mengidentifikasi pasien berdasarkan susunan ranjangnya.
"Saat itu juga tidak sempat cek ke bed (tempat tidur) sebelahnya karena keterbatasan akses ruang isolasi," terang Herya.
Sementara itu, melansir dari Tribun Jakarta, keluarga Harnanik sudah terlanjur menyiapkan pemakamannya.