Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Saban Hari Kerjanya Hanya Mabuk-mabukan dan Main Wanita, Mantan Preman Kebal Bacok Ini Ceritakan Kisahnya Mendapat Hidayah hingga Memutuskan Jadi Mualaf

Dwi Nur Mashitoh - Kamis, 27 Agustus 2020 | 06:13
Ngaku Pernah Tiduri Ratusan Wanita hingga Hobi Datang ke Dukun untuk Peroleh Kesaktian, Preman Sakti Kebal Bacok dan Anti Bengep Mendadak Hijrah Usai Ngontrak Bareng Satpam Kuta Lulusan Pesantren
Istimewa/TribunJatim.com

Ngaku Pernah Tiduri Ratusan Wanita hingga Hobi Datang ke Dukun untuk Peroleh Kesaktian, Preman Sakti Kebal Bacok dan Anti Bengep Mendadak Hijrah Usai Ngontrak Bareng Satpam Kuta Lulusan Pesantren

Ia asli Lombok, NTB. Merantau ke Bali pada 1997 dengan berbekal beragam kesaktian, mulai kebal bacok, hingga anti bengep, ia dapatkan dari dukun dukun di daerahnya.

"Tahun 1997, saya sampai di Bali," ia mengisahkan.

Baca Juga: Isu Keretakan Rumah Tangganya yang Baru Seumur Jagung Semakin Berhembus Kencang, Rizki D'Academy Mendadak Hapus Semua Foto Pernikahannya dengan Nadya Mustika Rahayu di Instagram, Ada Apa?

Pertarungan demi pertarungan ia lakoni di kerasnya kehidupan kota besar untuk mencari nama dan ‘mengibarkan bendera’.

Hingga ia menjadi bartender di hotel bintang lima di Kuta, Bali.

Beragam jenis miras, ia rasakan. Maklum, ahli peracik miras yang levelnya bisa diadu.

"Saya waktu itu, tiada hari tanpa mabuk," ucapnya.

Baca Juga: Kadung Pengin Sewa GBK Buat Kawinan, Atta Halilintar Tetiba Sebut Kemungkinan Batal Naik Pelaminan dengan Aurel Hermansyah Tahun, Ada Apa?

Sadisnya, berkutat di dunia gemerlap, ia pun nyaris tiap hari berhubungan seksual dengan beragam wanita. Baik dari dalam dan luar negeri. Ini juga menjadi bagian dari ritual kesaktiannya.

"Astaghfirulloh, bejat sekali saya waktu itu. Dan itu membuat murka Tuhan, bahkan terlarang di agama saya terdahulu. Entah berapa ratus wanita saya tiduri," tiba-tiba matanya sayu tatkala mengingat jejak jejaknya itu.

Tetiba ia diam tercekat, matanya nanar menerawang jauh di garis cakrawala laut itu. Tampak sekali penyesalannya. Diam, membisu.

Di sudut matanya, tertahan air yang hendak runtuh. Tercekat.

Source :Tribun Jatim

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x