Diantaranya beralasan bahwa mereka merasa bosan lantaran berbulan-bulan belajar secara online.
Fenomena tersebut pun menggemparkan publik.
Setidaknya ada tujuh siswa di madrasah aliyah (setingkat SMA) dan madrasah tsanawiyah (setingkat SMP) yang melakukan pernikahan dini.
Melansir dari Kompas.com, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Penmad) Kementerian (Kemenag) Lombok TImur, Arqom membenarkan bahwa salah satu alasan tujuh siswa menikah karena terlalu lama belajar dari rumah.
Mengutip dari Tribunnews.com, pemerintah telah menetapkan peraturan pembelajaran daring sejak bulan Maret.
Hal tersebut diberlakukan untuk mencegah penyebaran virus corona di lingkungan sekolah.
Meski demikian, tidak semua siswa yang memilih menikah dini memiliki alasan yang sama.
"Ya di samping alasan itu (tidak masuk sekolah), ada faktor lain yang menyebabkan pernikahan dini," kata Arqom saat dihubungi, Selasa (25/8/2020).
Ada faktor lain yang membuat mereka memilih untuk menikah di usia muda.
Sebanyak tujuh siswa yang menikah itu terdiri dari lima siswa MA dan dua siswa MTs.