Diketahui, pasangan Bajo telah dinyatakan lulus verifikasi faktual oleh KPU Solo.
Refly pun mengaku antara senang dan tidak senang mendengar kabar tersebut.
Hal yang membuatnya senang yakni karena akhirnya Gibran memiliki penantang.
Baca Juga: Gara-gara Pakai Kemeja Tim Pemenangan Gibran, Anggota DPRD Fraksi PKS Dicopot dari Jabatannya
Tetapiia menilai majunya pasangan Bajo seolah-olah sedang meledek Gibran yang merupakan anak dari orang nomor satu di Indonesia.
"Orang tersebut seperti meledek, cukup tukang jahit dan ketua RW yang menantang Gibran," ungkap Refly Harun, dikutip dari TribunWow.com.
Menurut Refly, tak ada yang berani melawan Gibran selain pasangan Bajo, meskipun mereka hanya orang biasa yang maju di kandang Gibran, mengingat Solo merupakan kota asal Presiden Jokowi.
Lebih-lebih, Solo juga memiliki basis suara dari PDI-P.
"Yang berani orang biasa saja. Satu tukang jahit, satu kepala RW yang kita tahu kekuatan ekonominya seperti apa," kata Refly.
"Untuk memenangkan kontestasi pilkada, kalau tidak ada sentimen yang luar biasa, rasanya berat. Apalagi ini di 'kandang banteng' dan di halaman presiden," lanjutnya
Lolosnya pasangan Bajo pun membuat Refly berpikir tentang adanya konspirasi.