Tetapi bila banjir melanda saat fasilitas itu dioperasikan dapat menyebabkan kerusakan serius.
"Kerusakan pada pompa dan pipa di dalam rumah pompa merupakan kerentanan terbesar bagi reaktor," kata laporan itu.
"Jika reaktor beroperasi, misalnya, merela harus dimatikan karena tidak mampu mendinginkannya."
Peringatan itu datang tepat sembilan tahun setelah banjir akibat tsunami merusak pompa pendingin yang kemudian meleleh di pabrik Fukushima di Jepang.
Kegagalan sistem pendingin juga menjadi penyebab utama bencana nuklir Chernobyl pada tahun 1986.
Gambar dari 6 Agustus menunjukkan banjir parah di hilir fasilitas Yongbyon, tetapi nampaknya tidak mencapai Pabrik Pengayaan Uranium di lokasi tersebut.
Pada 11 Agustus sebagian telah surut.
Tidak ada kerusakan situs yang dilaporkan di media pemerintah Korea Utara.
Menanggapi laporan tersebut, Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan selalu memantau perkembangan terkait program nuklir dan rudal Korea Utara dan menjaga kerja sama yang erat dengan pemerintah AS.
Pada pertemuan puncak di Vietnam pada Februari 2019, Kim Jong Un menawarkan untuk menutup dan membongkar Yongbyon dengan imbalan pencabutan sanksi internasional.