Pada Rabu (12/8), salah satu kapal fregat Yunani, Limnos, mendekati kapal survei ketika menemukan salah satu kapal pengawal Angkatan Laut Turki, Kemal Reis.
Kapal fregat Yunani bermanuver untuk menghindari tabrakan langsung, dan dalam prosesnya haluannya menyentuh bagian belakang kapal fregat Turki, menurut sumber Kementerian Pertahanan Yunani kepadaReuters.
"Itu kecelakaan," sebut sumber itu yang menambahkan Lemnos tidak rusak. Kapal fregat itu kemudian mengambil bagian dalam latihan militer bersama dengan Prancis di lepas pantai Kreta pada Kamis (13/8) pagi.
Pendekatan yang tidak sopan
Belum ada komentar langsung tentang insiden itu dari Kementerian Pertahanan Turki.
Erdogan merespons latihan militer Prancis dan Yunani. Tanpa menyebut nama, ia mengatakan, Yunani didorong untuk mengambil "langkah yang salah" oleh "negara yang bahkan tidak memiliki pantai di Mediterania Timur".
Baca Juga: Pembom Nuklir China Kembali Dikerahkan untuk Takut-takuti Amerika
"Tak seorang pun harus berpikir terlalu tinggi tentang diri mereka sendiri. Biar saya perjelas: Jangan mencoba untuk tampil," tegas dia.
Erdogan menyatakan, Yunani menunjukkan pendekatan yang "tidak sopan", dan mendesak Athena untuk menghormati hak-hak Turki. "Jalan menuju solusi di Mediterania Timur adalah melalui dialog dan negosiasi," ujarnya.
"Jika kita bertindak dengan akal sehat dan nalar, kita dapat menemukan win-win solution yang memenuhi kepentingan semua orang. Kita tidak mengejar petualangan yang tidak perlu atau mencari ketegangan," ujar dia.
Yunani dan Turki adalah sekutu di NATO, tetapi hubungan mereka telah lama penuh ketegangan. Perselisihan berkisar dari batas-batas landas kontinen lepas pantai dan wilayah udara hingga Pulau Siprus yang terbagi secara etnis.