Follow Us

Bertindak Layaknya Pahlawan Bantu Padamkan Kerusuhan Timor Leste Usai Melepaskan Diri dari NKRI, Australia Rupanya Punya Motif Terselubung, Laut Timor Sudah Diincar Sejak Awal oleh Negeri Kanguru

Dwi Nur Mashitoh - Jumat, 07 Agustus 2020 | 06:13
Tentara Australia ketika berada di Timor Leste saat kerusuhan tahun 2006 terjadi
vrijoosttimor.com

Tentara Australia ketika berada di Timor Leste saat kerusuhan tahun 2006 terjadi

Itu merupakan jenis diskusi yang tepat yang perlu dikumpulkan oleh Timor Leste tentang cadangan minyak dan gas yang menguntungkan terkubur jauh di dalam Laut Timor.

Baca Juga: Seorang Diri Sanggup Buat Negaranya Kacau Balau hingga Nekat Tembak Presidennya Sendiri, Inilah Sosok Alfredo Reinaldo, Pria yang Berjuang Mati-matian untuk Lepaskan Timor Leste dari Indonesia Tapi Justru Tak Dihormati

Bebas dari pandangan adjudicator independen, Australia mengambil pendekatan bullish dalam negosiasi atas kekayaan minyak dan gas multi-miliar dolar Laut Timor.

Negosiasi menghasilkan beberapa perjanjian untuk menggunakan sumber daya, tetapi tidak ada batas permanen.

Australia ingin menghindari adanya batas karena mereka tahu mereka mengklaim sumber daya yang bukan haknya untuk diambil.

Namun, jika ada batasan, hak pengambilan sumber daya itu akan jatuh secara sah ke tangan Timor Leste.

Baca Juga: Dipecundangi pun Timor Leste Tak Tinggal Diam! Dosa Besar Autralia di Masa Lalu Kini bak Bukti Munafiknya Negeri Kanguru atas Klaim China

Jadi, Australia telah membuat rencana untuk menghindarinya. Tapi, rencana tersebut digagalkan.

Pada 2012, mantan perwira intelijen ASIS yang dikenal sebagai Witness K mengungkapkan bahwa Australia telah menyadap ruang-ruang di Timor Leste untuk mendapatkan keuntungan dalam negosiasi itu.

Saat adanya renovasi pembangunan yang didanai bantuan, Australia mengirim teknisi untuk memasang alat-alat pendengaran agar Australia mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk mengubah negosiasi dengan cara mereka.

Timor-Leste kemudian merobek-robek perjanjian “Pengaturan Maritim Tertentu di Laut Timor” (CMATS) dan membawa Australia ke Den Haag untuk konsiliasi.

Baca Juga: 11 Februari dalam Sejarah, Lepas dari Indonesia, Upaya Pembunuhan Presiden Timor Leste Ramos Horta dan PM Xanana Gusmao Libatkan 1000 Personil Polisi Hingga Tentara Australia dan PBB

Source : Intisari Online

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Baca Lainnya

Latest