Hal tersebut setelah diselidiki oleh pihak kepolisian setempat ternyata pesawat jenis Cessna itu membawa setidaknya setengah Ton narkotika jenis kokain.
500 kg kokain tersebut sedianya akan dibawa oleh pilot pesawat menuju Indonesia.
Namun lantaran keserakaan dari sang pemilik, pesawat yang tak seharusnya membawa barang seberat itu akhirnya terjatuh di wilayah Papua Nugini.
Meski barang haram itu ditemukan di dalam pesawat yang telah hancur, namun tak seorang pun didapati oleh petugas di dekat lokasi kejadian.
"Sindikat yang begitu serakah berperan besar dalam jatuhnya pesawat," jelas Kepolisian Federal Australia (AFP) dalam rilis mereka.
Ternyata setelah ditelusuri oleh pihak kepolisian gabungan, petugas langsung menangkap setidaknya lima orang yang diduga memiliki keterlibatab dengan sindikat kejahatan di Melbourne.
Setidaknya temuan barang haram berupa kokain yang dimasukkan kedalam beberapa tas tersebut ditaksir senilai 80 juta dollar AS atau sekitar Rp 1 Triliun.
Pihak kepolisian Australia akhirnya menjatuhkan beberapa dakwaan pada kelima orang yang diduga terlibat dengan penemuan setengah ton kokain di bangkai pesawat jatuh tersebut.
Melansir dari Sky News, pesawat yang terbang dari Australia ke Papua Nugini tersebut berada di ketinggian 3.000 kaki.
Hal tersebut dilakukan untuk menghindari deteksi dari otoritas lintas udara di beberapa negara yang dilewati hingga menuju Indonesia.