Kasus itu menjadi perhatian setelah keluarga menempelkan poster dan menjanjikan uang hingga 500.000 yuan, atau sekitar Rp 1,05 miliar, bagi siapapun yang tahu keberadan Huang.
Beijing Youth Daily memberitakan, poster ditempelken beserta ciri-ciri bocah 11 tahun dan informasi terakhir adalah dia terlihat berada di sekolah.
Hilangnya Huang membuat ayahnya ikut mencari. "Kami sudah mencari ke seluruh Yueqing.
Namun tidak ada kabar. Rasanya seperti dia menghilang di tengah udara," kata sang ayah.
Kasus tersebut menjadi prioritas utama di mana Kepolisian Yueqing dan kota tetangga Wenzhou mengerahkan segala sumber daya mereka untuk mencari Huang.
Kasus ini diangkat di media sosial China Weibo dengan judul "Bocah 11 tahun di Weibo sudah menghilang selama lima hari" dan dilihat hingga 230 juta kali.
Pada Selasa petang waktu setempat (4/12/2018), Huang akhirnya ditemukan berada di rumah salah satu kerabat dalam keadaan selamat.
Dari penyelidikan polisi, Chen diketahui menjemput putranya di sekolah dan memintanya menunggu di mobil berbeda sementara dia memberikan laporan palsu.
Perempuan 33 tahun tersebut ditangkap dengan tuduhan telah merencanakan dan menciptakan alarm palsu, menyia-nyiakan tenaga dan waktu polisi, serta melanggar kepercayaan publik.
Kepada penyidik, Chen mengaku dia sengaja memalsukan kisah penculikan anaknya karena saat itu, dia tengah bertengkar dengan sang suami.